Breaking News

Dosen Bunuh Suami Menolak Visum Terhadap Mayat Korban

Rabu, 12 Maret 2025 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

MEDAN, SURYA INDONESIA, – Ojahan Sinurat, SH., pengacara korban dugaan pembunuhan, Rusman Maralen Situngkir oleh istrinya yang juga seorang dosen, Dr., Tiromsi Sitanggang, SH., MH., MKn., menilai Hakim dan Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani jalanannya sidang perkara ini dinilai cukup objektif.

Adapun keterangan kedua saksi pelapor Anggiat Situngkir dan Haposan Situngkir yang dibantah terdakwa, Tiromsi Sitanggang, itu merupakan hak terdakwa. Ada waktunya nanti bagi terdakwa untuk didengar keterangannya oleh Majelis Hakim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kalau kita dengar tadi keterangan dari para saksi yang mendapat kabar kematian korban lalu mereka cek ke rumah sakit untuk memastikan kabar tersebut. Sampai pada permintaan autopsi oleh pihak keluarga kepada terdakwa dan ditolak Tiromsi dan terdakwa sendiri mengakui menolak untuk dilakukan autopsi. Saya kira para saksi sudah memberikan keterangan yang objektif,” jelas Ojahan Sinurat pada wartawan, Selasa (11/3/2025).

Dalam sidang yang dipimpin oleh Ketua Majelis Hakim, Eti Astuti, SH., MH., Hakim Anggota, Lucas Sahabat Duha, SH., MH., dan Deny Syahputra, SH., MH.,

Saksi Haposan Situngkir menerangkan, ia mendapat kabar bahwa adiknya, Usman Maralen Situngkir tewas dan mayatnya sudah dibawa ke rumah sakit.

“Lalu saya berangkat dari rumah menuju ke rumah Anggiat Situngkir. Lalu kami ke RS Advent melihat kondisi korban, Usman Maralen Situngkir. Kami bertanya ke istri korban (terdakwa) kenapa adik saya meninggal. Lalu terdakwa menjelaskan. Korban saat itu sedang ngelap mobil lalu terdengar suara benturan keras dan dilihat terdakwa korban sudah meninggal terkapar,” jelasnya.

Kemudian saksi, Anggiat Situngkir menanyakan ke terdakwa apakah sudah divisum? Terdakwa mengatakan tidak perlu divisum karena dia menyaksikannya langsung kejadian kecelakaan itu.

Sampai di rumah duka di Jalan Gaperta, Medan, kedua saksi yang melihat rumah duka sudah ramai. Mereka berdua tidak ikut membantu mempersiapkan kebutuhan pemakaman.

Karena penasaran kedua saksi lalu pergi ke lokasi yang katanya tempat kejadian kecelakaan. Setelah dicek tidak ada tanda-tanda kecelakaan.

Lalu kedua saksi pergi ke Polsek Helvetia untuk menanyakan kejadian Laka Lantas. Sampai di Polsek Helvetia petugas unit Laka masih di TKP, lalu petugas mengarahkan kedua saksi ke TKP.

Kedua saksi bertemu petugas di TKP. Lalu keduanya menanyakan pada petugas. Apa benar ada Laka Lantas di lokasi? Petugas mengatakan tidak ada. Petugas kemudian menyarankan agar membujuk istri korban untuk melakukan visum.

Keduanya kembali ke rumah duka dan kembali menyarankan agar dilakukan visum. Istri korban lagi-lagi menolak. Dan mengatakan tidak usah bang. Saya melihatnya langsung.

Atas kematian korban yang penuh kejanggalan ini pada, 27 Maret 2024 saksi Haposan Situngkir atas nama keluarga melaporkan kasus ini ke Polsek Helvetia. Setelah melapor, kedua saksi dibawa petugas ke TKP pada 27 Maret 2024.

Usai dari TKP kedua saksi kembali ke Polsek Helvetia. Pada 28 Maret sekitar pukul 06.00 WIB, terdakwa mendatangi saksi, Anggiat untuk mediasi mencabut laporan agar berdamai.

Namun, pernyataan saksi ini, dibantah oleh terdakwa. Menurut terdakwa dia datang menemui Anggiat Maralen bukan untuk mediasi tapi mengajak duduk bersama demi menjaga marwah keluarga. (Tim-red)

Berita Terkait

Polres Gianyar Ungkap Puluhan Kasus Kejahatan, Pembunuhan di Tampaksiring dan Pembobolan Brankas Jadi Sorotan
Emosi yang tak terbendung lagi berubah menjadi dendam yang  mematikan, Mandor proyek jadi korban pembunuhan.
Jutaan Batang Rokok Ilegal Ditindak di Bali, Negara Rugi Miliaran!
33 Berbagai Kasus Tindak Pidana dengan 53 Tersangka Sukses Diungkap Polres Gianyar
Jutaan Batang Rokok Ilegal Ditindak di Bali, Negara Rugi Miliaran!
Siap Hadapi Ujian SIM? Polres Blitar Kota Hadirkan Program SILALU dan “Polantas Menyapa”.
Kapolres Tabanan Gelar Press Conference Pengungkapan Kasus Penusukan di Selemadeg, Pelaku Berhasil Ditangkap
Presiden Pimpin Pemusnahan 214,84 Ton Narkoba oleh Polri, Kapolri: Tindak Lanjut Asta Cita

Berita Terkait

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:59 WIB

Polres Gianyar Ungkap Puluhan Kasus Kejahatan, Pembunuhan di Tampaksiring dan Pembobolan Brankas Jadi Sorotan

Jumat, 31 Oktober 2025 - 15:56 WIB

Emosi yang tak terbendung lagi berubah menjadi dendam yang  mematikan, Mandor proyek jadi korban pembunuhan.

Jumat, 31 Oktober 2025 - 11:05 WIB

Jutaan Batang Rokok Ilegal Ditindak di Bali, Negara Rugi Miliaran!

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:39 WIB

33 Berbagai Kasus Tindak Pidana dengan 53 Tersangka Sukses Diungkap Polres Gianyar

Jumat, 31 Oktober 2025 - 10:32 WIB

Jutaan Batang Rokok Ilegal Ditindak di Bali, Negara Rugi Miliaran!

Jumat, 31 Oktober 2025 - 09:28 WIB

Siap Hadapi Ujian SIM? Polres Blitar Kota Hadirkan Program SILALU dan “Polantas Menyapa”.

Kamis, 30 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Kapolres Tabanan Gelar Press Conference Pengungkapan Kasus Penusukan di Selemadeg, Pelaku Berhasil Ditangkap

Rabu, 29 Oktober 2025 - 15:30 WIB

Presiden Pimpin Pemusnahan 214,84 Ton Narkoba oleh Polri, Kapolri: Tindak Lanjut Asta Cita

Berita Terbaru

Serba-Serbi

GMKI Apresiasi Langkah Pemerintah dan Polri Berantas Narkoba

Sabtu, 1 Nov 2025 - 03:35 WIB