Bandar lampung, Surya Indonesia.net – Tekanan ekonomi kembali memakan korban. Dua orang satpam sebuah supermarket besar di Bandar Lampung justru terjerumus ke dunia kriminal. Alih-alih menjaga keamanan, mereka nekat menjadi penadah sekaligus pengantar motor hasil curian demi menutup kebutuhan hidup sehari-hari.
Kedua pelaku berinisial GF (26) dan DP (36). Fakta mengejutkan ini diungkap langsung Kapolresta Bandar Lampung, Kombes Pol Alfret Jacob Tilukay, saat ekspos penangkapan.
“Para pelaku ini bekerja sebagai satpam di salah satu supermarket besar di Bandar Lampung,” ungkap Alfret.
Dari hasil penyelidikan, GF dan DP diketahui sudah lebih dari enam kali menadah sepeda motor hasil curian. Motor-motor tersebut berasal dari dua pelaku utama berinisial T dan TH yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
Tak hanya menadah, kedua satpam ini juga bertugas mengantarkan motor curian ke wilayah Lampung Timur. Imbalannya pun terbilang menggiurkan: Rp1 juta untuk setiap motor yang berhasil dikirim.
Motifnya jelas: uang. Polisi menyebut, gaji bulanan sebagai satpam tak cukup menutup kebutuhan harian, apalagi untuk membayar utang. Tawaran “jalan pintas” dengan bayaran besar pun akhirnya diterima.
“Imbalan mereka cukup besar dan dilakukan berulang kali. Uangnya dipakai untuk kebutuhan sehari-hari dan membayar utang,” jelas Alfret.
Kini, GF dan DP harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Keduanya ditahan di Mapolresta Bandar Lampung dan dijerat Pasal 480 KUHP tentang penadahan, dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.
Kisah ini kembali menampar kita semua: ketika tekanan ekonomi bertemu kesempatan, godaan kejahatan bisa datang dari mana saja.
( red)





















