Jembrana , Surya Indonesia.net – Tidak adanya penataan dan penertiban Galian C yang tidak berizin di Jembrana Makin menjamur dan Merajalela. Kenapa bisa galian di Jembrana tanpa ada izin bisa beroperasi setiap saat, misalnya milik Bapak Buyang di Desa Peh, Kecamatan Negara. Apakah ada oknum yang membekengi dibalik semua itu. Soalnya mengurus izin usaha galian membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itu bisa untuk APBD Jembrana bisa meningkat. Jangan sampai awak media salah tafsir. Setelah team Surya Indonesia investigasi di Desa tersebut ada beberapa galian yang tidak memiliki izin usaha galian.
Kami hawatir kalau penggali seperti ini bisa merusak alam lingkungan sekitar tetutama di area desa tersebut, misalnya bencana longsor dan banjir pada musim penghujan. Apalagi penggali ini mengerjakannya secara manual. Jadi otomatis para penggsli tidak main perhitungan alias sukur gali.
Per hari ada kurang lebih 5 ( lima) sampai 7 (tujuh) mobil jenis Cold Diesel mengangkut tanah hasil galian. Kalau itu dikoordinir secara rapi bisa untuk retribusi desa tersebut. Misalnya untuk pembangunan jalan desa dan juga untuk kas desa. Setiap tambang memasang tarif berbeda-beda. Sampai saat ini Mereka tetap beroperasi dan berjalan lancar tanpa ada teguran dan penertiban oleh dinas. Seolah-olah pihak Dinas tidak mau peduli akan galian c yang makin merajalela. ( Tejo )