Probolinggo, Surya Indonesia.net – Kasus pembunuhan Faradila Amalia Najwa (23), perempuan yang ditemukan tewas di sungai di Jalan Raya Purwosari-Pasuruan, Dusun Kauman, Desa Wonorejo, Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Selasa pagi (16/12/2025) kemarin, terus mengungkap fakta-fakta baru yang mengejutkan.
H. Abdullah, paman korban sekaligus keponakan dari Hj. Siti (52), ibu korban, mengungkapkan bahwa AS, terduga pelaku pembunuhan Fara, dikenal di lingkungannya sebagai sosok yang kerap menggoda perempuan. Ironisnya, perilaku tersebut diduga juga pernah diarahkan kepada ibu mertuanya sendiri.
Menurut Abdullah, AS diduga sudah tiga kali mengajak Hj. Siti untuk melakukan hubungan tidak pantas, terutama saat suaminya, H. Ramelan (60), tidak berada di rumah. Peristiwa tersebut terjadi ketika keluarga masih tinggal satu rumah di rumah lama yang kini ditempati AS bersama Husnawiyah, kakak korban.
“Ibu korban selalu menolak hubungan intim, ajakan pelaku itu meski merasa ketakutan, karena AS diketahui sebagai anggota aparat penegak hukum yang terkenal tempramental,” ujar Abdullah saat diwawancarai melalui sambungan telepon oleh detikJatim, Kamis (18/12/2025).
Baca juga:
Fakta-fakta Baru di Kasus Polisi Probolinggo Habisi Mahasiswi UMM
Abdullah menuturkan, Hj. Siti sempat melaporkan perlakuan tersebut kepada suaminya. Namun, demi menjaga keharmonisan keluarga dan mempertimbangkan status AS, kedua orang tua korban akhirnya memilih untuk diam.
“Bejat sekali pelaku AS. Selain tega membunuh adik iparnya sendiri, ia juga pernah tiga kali mengajak hubungan intim ibu mertuanya saat tinggal serumah, dengan mengucapkan kata saya (AS) kepingin tahu rasanya milik ibu,” tegas Abdullah.
Ia menambahkan, akibat kejadian tersebut, keluarga korban akhirnya membangun rumah baru yang saat ini ditempati Faradila sebelum meninggal.
Tak hanya itu, Abdullah juga mengungkap kabar yang beredar di tengah masyarakat Desa Ranu Segaran, Kecamatan Tiris, Kabupaten Probolinggo, bahwa AS diduga memiliki hubungan asmara dengan korban.
“Banyak cerita dari warga dan teman-teman korban saat takziah. AS sering datang ke kos korban dan mengajaknya keluar. Ada dugaan korban berada dalam tekanan,” ujarnya.
( Yib )





















