Esai:
SUMPAH PEMUDA, SUMPAH KITA
Oleh Alvhi Peci
– Sumpah Pemuda: Sudahkah Kita Melanjutkannya?
____________________________
“Pemuda tangguh pantang mengeluh. Pemuda hebat mentalnya kuat.
Jangan sampai mengeluh, walau perjuanganmu terasa berat.
Teruslah melangkah, karena akhirnya akanlah indah.”
alvhipeci
____________________________
28 Oktober bukan sekadar tanggal bersejarah. Ini adalah pengingat bahwa perubahan besar selalu dimulai dari hati pemuda yang menolak menyerah.
Pada tahun 1928, para pemuda berkumpul dengan satu tekad:
Menyatukan negeri yang terpecah.
Padahal mereka datang dari suku yang berbeda, bahasa yang tak sama, dan keyakinan yang beragam.
Namun satu hal yang menyatukan mereka:
– Mereka tidak mengeluh tentang perbedaan.
– Mereka bergerak untuk menyatukannya.
Hari ini, tantangan kita berbeda.
Tidak lagi berperang dengan senjata dan penjajah,
melainkan dengan rasa malas, cepat putus asa, dan berat hati mewujudkan mimpi.
Banyak pemuda yang kalah bukan karena tidak mampu,
tetapi karena terlalu sering berkata:
“Aku lelah.”
“Aku tidak sanggup.”
“Hidup ini tidak adil.”
Padahal, kalau para pemuda 1928 memilih banyak mengeluh,
mungkin Indonesia tak pernah lahir.
oo0oo
Kita Pewaris Semangat Itu
Kamu mungkin sekarang sedang berada di fase tersulit dalam hidupmu:
bertarung dengan kegagalan, tekanan keluarga, ekonomi, atau rasa sendiri yang menyakitkan.
Tapi ketahuilah…
Setiap langkah yang berat bukan untuk menjatuhkanmu,
melainkan menempa mentalmu agar pantas menjadi penerus bangsa ini.
Bangkitlah meski kakimu gemetar.
Lanjutkan meski harapan terasa samar.
Karena pemuda diciptakan untuk berjuang, bukan berkeluh kesah.
oo0oo
Tidak Harus Hebat Hari Ini
Pemuda 1928 tidak langsung membebaskan negeri saat itu juga.
Namun tekad mereka menjadi suluh yang menyalakan api kemerdekaan.
Begitu juga dirimu…
Kamu mungkin belum melihat hasil dari perjuanganmu,
tapi percayalah—
Tuhan tidak pernah tidur atas setiap usaha yang kau lakukan.
Tetaplah melangkah.
Karena jalan yang penuh tantangan adalah jalan menuju masa depan yang besar.
oo0oo
Sumpah Pemuda Hari Ini
Bukan sekadar menghafal teksnya. Tapi menghidupkan kembali semangatnya:
– Bersatu di tengah perbedaan
– Menguatkan, bukan menjatuhkan
– Berjuang, bukan mengeluh
– Berkarya untuk negeri
Jika bukan kita, siapa lagi?
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Selamat Hari Sumpah Pemuda.
Teruskan apa yang sudah mereka mulai.
Jadilah pemuda yang dicatat sejarah—bukan yang menghilang ditelan keluhan. ***)
Posted: suryaindonesia.net
Bandar Lampung, 28 Oktober 2025
Note:
Penulis, Alvhi Peci:
– Penulis Antologi Tutur Batin
– Penulis Seribu Pesan Cinta
– Sumpah Pemuda: Sudahkah Kita Melanjutkannya ?
















