Jember, suryaindonesia.net,- Salah satu siswa ( RZ) di Madrasah Tsanawiyah Negeri ternama di Jember, menjadi korban bullying yang dilakukan oleh 4 temannya, dimana pelaku utama dari aksi ini diduga dilakukan oleh temannya yang masih anak dari guru yang mengajar di sekolah tersebut.
Ironisnya, kasus bullying yang sudah dilaporkan ke Mapolres Jember dengan nomor STPM/B/503/XII/2024/SPKT/POLRESJEMBER, menyebakan korban yang berasal dari Ambulu harus berhenti sekolah, dan pindah ke sekolah lain, dikarenakan korban merasa tertekan secara psikologis.

“Anaknya sudah pindah, kejadiannya hampir satu tahun, cuma justru pelaku yang katanya anak dari guru di sekolah tersebut, masih tetap di sekolah, dan infonya juga tidak ada sanksi apa-apa, ini yang kami nilai tidak adil,” ujar IP keluarga korban.
Kasus ini sendiri sempat diupayakan mediasi di Polres, antra kedua orang tua korban dan pelaku, namun upaya mediasi ini tidak tercapai kata mufakat, sehingga proses hukum masih bejalan.
Pihak Madrasah Tsanawiyah, saat dikonfirmasi terkait masalah ini, menyampaikan, bahwa pihak sekolah dan Ma’had (pesantren) tempat korban dan pelaku tinggal, juga sudah melakukan upaya Damai, termasuk pendampingan saat di kepolisian.
“Saya kira persoalan tersebut sudah selesai, karena keduanya sudah saling memaafkan, baik saat di Polres maupun saat disekolahan, sedangkan untuk korban, tidak kami keluarkan, tapi mengundurkan diri, kalau pelaku memang masih sekolah disini,” ujar Abdul Barri Waka Kehumasan Madrasah Tsanawiyah.
Ketika ditanya mengenai sanksi dari pelaku, pihak sekolah membeberkan, bahwa pelaku sudah disanksi, namun ketika ditanya sanksi berupa apa, pihak sekolah enggan memberikan keterangan.
Sedangkan beberapa siswa lainnya menyebutkan, jika TQ pelalu bullying, masih sekolah dan tidak tahu kalau sudah mendapatkan sanksi.

“Kalau siswanya sudah kami sanksi, cuma sanksinya seperti apa, bukan kewenangan kami untuk menjelaskan, ada bagiannya sendiri, yakni dari pihak Ma’had,” jelas Barri.
Peristiwa ini sendiri terjadi pada Desember 2024 di belakang sekolah, dari rekaman CCTV, korban digendong oleh 5 siswa lainnya, dan kemudian terjadi pemukulan yang dilakukan oleh TQ, kejadian ini kemudian oleh orang tua korban dilaporkan ke Mapolres Jember.(Red).
















