Denpasar, Surya indonesia.net – Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan kepolisian yang responsif, humanis, dan profesional kepada masyarakat, Kapolda Bali, Irjen Pol. Daniel Adityajaya, S.H., S.I.K., M.Si., didampingi oleh Wakapolda Bali, Brigjen Pol. I Komang Sandi Arsana, S.I.K., M.H., serta Pejabat Utama Polda Bali, secara resmi melaksanakan Launching Pamapta Polda Bali Polres/Ta se-Bali yang dipusatkan di Mapolresta Denpasar.
Pamapta merupakan personel yang berada di garis terdepan pelayanan Polri, khususnya dalam penanganan awal terhadap laporan maupun pengaduan masyarakat. Oleh karena itu, dalam arahannya, Kapolda Bali memberikan beberapa penekanan penting kepada seluruh personel Pamapta, yang harus dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas.
PAMAPTA dibentuk dengan personel pilihan yang dibekali pelatihan khusus, kemampuan komunikasi, penggunaan teknologi informasi, serta penguasaan wilayah. Selain itu, tim ini dilengkapi dengan kendaraan patroli yang modern serta peralatan pendukung yang memadai, sehingga mampu memberikan respons cepat terhadap situasi darurat maupun laporan masyarakat.
Dalam sambutannya, Kapolda Bali menyampaikan bahwa program PAMAPTA merupakan langkah konkret Polda Bali dalam memperkuat fungsi preventif di lapangan. Tim PAMAPTA dibentuk sebagai unit respons cepat dan patroli dialogis yang siap hadir di tengah masyarakat dalam waktu yang sesingkat-singkatnya guna merespons setiap kejadian atau potensi gangguan keamanan.
“PAMAPTA bukan hanya sekadar tim patroli, tetapi adalah representasi dari wajah Polri yang siap, sigap, dan humanis dalam memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Saya harap seluruh jajaran Polres dan Polresta dapat mengimplementasikan program ini dengan serius dan konsisten,” tegas Kapolda Bali dalam sambutannya.
Adapun penekanan yang disampaikan oleh Kapolda Bali kepada PAMAPTA dalam bertugas setiap tugas yang dilaksanakan yaitu
Pertama Pamapta harus bersikap profesional dan memiliki kemampuan teknis kepolisian yang mumpuni, agar dapat menjalankan tugas sesuai prosedur dan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, serta efektif.
Kedua Pamapta dituntut memiliki kemampuan komunikasi yang baik, sehingga mampu membangun interaksi yang positif dengan masyarakat serta menciptakan suasana pelayanan yang humanis dan solutif.
Ketiga Pamapta wajib menunjukkan sikap empati dan kepedulian yang tinggi, serta mampu menjadi pemberi solusi dan konsultan atas permasalahan yang disampaikan masyarakat. Dengan demikian, peran Pamapta bukan sekadar penerima laporan, tetapi juga sebagai pembimbing dan penolong pertama.
Keempat Penampilan dan sikap tampang yang baik menjadi sorotan penting, mengingat Pamapta merupakan etalase pelayanan Polri di garis terdepan. Penampilan yang rapi, sikap ramah, serta etika dalam pelayanan mencerminkan wajah Polri secara keseluruhan.
Kelima Sebagai bentuk penguatan pengawasan, Kapolda Bali juga menekankan kepada seluruh Kapolres/Ta dan Ka SPKT jajaran Polda Bali untuk terus memberikan dukungan dan melakukan pengawasan melekat terhadap kinerja Pamapta. Pengawasan aktif dari pimpinan diharapkan mampu menjaga konsistensi dan kualitas pelayanan yang diberikan.
Dengan peluncuran PAMAPTA secara serentak di seluruh jajaran Polres dan Polresta se-Bali, diharapkan kehadiran Polri semakin dirasakan masyarakat, khususnya dalam menciptakan rasa aman di ruang-ruang publik, kawasan wisata, pemukiman penduduk, serta pusat-pusat keramaian. Program ini juga menjadi bagian dari strategi penguatan Polri dalam menyongsong agenda nasional dan internasional yang akan berlangsung di Bali..
( red )