Tabanan, Surya Indonesia. Net – Suasana hangat menyelimuti Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Kebun Lapas Tabanan saat Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menggelar Coffee Morning bersama Anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tabanan dan rekan media lainnya, Kamis (11/12). Pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka antara Lapas dan insan pers untuk memperkuat hubungan kerja sekaligus membangun pemahaman bersama mengenai isu-isu pemasyarakatan.

Kalapas Prawira menyampaikan apresiasi kepada rekan-rekan media yang selama ini ikut menyebarluaskan informasi positif terkait pembinaan dan pelayanan di Lapas Tabanan. Ia menegaskan bahwa peran media sangat strategis sebagai penyampai informasi yang akurat kepada masyarakat sehingga tidak berkembang misinformasi dan stigma negatif mengenai Warga Binaan.
Pada kesempatan tersebut, Kalapas juga memperkenalkan produk kuliner hasil karya Warga Binaan, yaitu pie susu dan kacang dengan brand “Sangkar Emas”, produk yang sebelumnya telah dipresentasikan kepada Bupati Tabanan. Beliau berharap media dapat mendukung promosi produk ini sehingga Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Pemasyarakatan semakin dikenal dan memberi ruang bagi Warga Binaan untuk berkarya secara berkelanjutan.
“Harapan kami, insan pers dapat terus menjadi mitra strategis dalam menyampaikan informasi yang benar, berimbang, dan edukatif kepada masyarakat. Media adalah jembatan penting yang menghubungkan Lapas dengan publik,” ungkap Prawira.
Ketua PWI Tabanan, Puspawati, menyampaikan komitmen PWI untuk terus membantu memberitakan kegiatan positif di Lapas, terutama yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan keterampilan Warga Binaan. “Kami siap menjadi jembatan informasi antara Lapas dan masyarakat. Berbagai program pembinaan yang diberikan kepada Warga Binaan menunjukkan bahwa mereka tetap memiliki masa depan dan peluang untuk kembali berdaya setelah bebas,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara Lapas Tabanan dan awak media diharapkan semakin kuat sehingga penyebarluasan informasi mengenai pembinaan dan pelayanan dapat disampaikan secara tepat, transparan, dan berdampak positif bagi masyarakat.
( red)





















