Bali, Surya Indonesia.net – Ditlantas Polda Bali bersama instansi terkaiy menggelar FGD bertema “Polantas menyapa Wisatawan, Tertib Berlalu Lintas Menuju Pariwisata Berkualitas”. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat budaya tertib, meningkatkan pengawasan perilaku berkendara di kawasan wisata, dan menguatkan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcar) di Bali.

FGD dihadiri oleh Pemprov. Bali, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, PUPR, Jasa Raharja, BPTD, PHRI, Organda, serta Dinas Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) bersama perwakilan Desa Adat dan Pecalang. Kehadiran undangan ini menunjukkan bahwa budaya tertib berlalu lintas bukan hanya tugas Kepolisian, melainkan komitmen bersama seluruh elemen di Bali.
Dalam kesempatannya, Dirlantas Polda Bali Kombes Pol Turmudi, S.I.K., M.H., memperkenalkan Backoffice Smart Road Safety Policing, yaitu pusat kendali berbasis teknologi yang memonitor perilaku berkendara secara real-time melalui integrasi CCTV, ETLE, data kecelakaan, serta laporan masyarakat.

“Teknologi ini memungkinkan deteksi cepat terhadap pelanggaran, termasuk yang kerap dilakukan pengendara lalu lintas seperti tidak menggunakan helm, melawan arus, atau berkendara ugal-ugalan,” ujar Dirlantas Polda Bali.
“Dirlantas Polda Bali menegaskan Smart Road Safety Policing menjadi instrumen penting untuk membangun budaya tertib dan meningkatkan keselamatan pengguna jalan di seluruh wilayah Pulau Bali. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menyapa setiap wisatawan dengan memberikan layanan lalu lintas yang modern dan humanis,” sambungnya.
Selanjutnya Dirlantas Polda Bali menyebut pengawasan semakin diperkuat melalui Peta Keselamatan Jalan berbasis geospasial, yang menampilkan titik rawan kecelakaan, lokasi pelanggaran, jalur wisata padat, kualitas jalan, hingga prediksi potensi risiko. Dengan platform berprinsip satu peta, seluruh instansi dapat melakukan langkah pencegahan maupun respons lapangan secara lebih cepat, akurat, dan terintegrasi.
“Selain pendekatan teknologi, Polda Bali juga menekankan pentingnya peran kearifan lokal. Melalui dukungan Dinas PMA, Desa Adat, Pecalang, dan komunitas Sipandu Beradat diperkuat untuk membantu edukasi, pengawasan, dan pelaporan potensi gangguan kamseltibcar, terutama di kawasan wisata,” kata Dirlantas Polda Bali.
Inovasi ini mendapatkan respon baik dari seluruh stakeholder dan menyampaikan komitmen untuk memperkuat budaya tertib berlalu lintas, memperluas pemanfaatan teknologi, serta mengoptimalkan peran adat dalam mewujudkan pariwisata Bali yang berkelas.
Dengan diadakannya FGD diharapkan setiap wisatawan merasakan Bali yang tertib, aman, dan selamat. Inilah fondasi utama menuju pariwisata Bali yang semakin berkualitas dan berkelanjutan serta meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Bali.
( red)





















