Tabanan, Surya indonesia.net – Jajaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan berkomitmen tegas untuk peredaran barang-barang terlarang yang ada di dalam Lapas Tabanan, Senin (02/06). Hal tersebut dibuktikan dengan penandatangan Deklarasi Komitmen Bersama Zero Narkoba dan Handphone (HP) oleh seluruh petugas Lapas Tabanan tanpa terkecuali.
Kepala Lapas (Kalapas) Tabanan, Prawira Hadiwidjojo dalam amanatnya mengatakan bahwa pelaksanaan deklarasi ini merupakan upaya Lapas Tabanan dalam menciptakan Pemasyarakatan yang bersih dan bermartabat. Beliau menegaskan Lapas Tabanan berkomitmen penuh untuk menjadi lingkungan yang bebas dari peredaran HP, Narkoba serta barang-barang terlarang lainnya.
“Peredaran HP dan narkoba di dalam Lapas bukan hanya mencederai integritas Lapas, tetapi juga menghambat proses pembinaan yang menjadi tujuan utama dari Pemasyarakatan itu sendiri. Untuk itu, kami telah mengambil berbagai langkah konkret mulai dari peningkatan pengawasan, pelaksanaan razia rutin, pemanfaatan teknologi hingga peningkatan sinergi dengan aparat penegak hukum lain,” jelas Prawira
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Prawira menambahkan bahwa Lapas Tabanan terus berupaya menanamkan integritas kepada seluruh jajaran petugas serta mengajak seluruh warga binaan untuk ikut serta dalam menciptakan suasana yang kondusif, aman, dan bersih dari pengaruh negatif. Pembinaan hanya akan berjalan dengan baik apabila seluruh pihak berkomitmen untuk menjaga lingkungan yang sehat, tertib, dan bebas dari pelanggaran hukum.
Kalapas juga menegaskan bahwa tidak ada toleransi bagi siapa pun yang terlibat dalam praktik-praktik ilegal, baik itu petugas maupun warga binaan. Tindakan tegas dan terukur akan diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Mari kita jadikan Lapas Tabanan sebagai Lapas yang benar-benar mencerminkan nilai-nilai pembinaan, pengayoman dan perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. Dengan kebersamaan dan komitmen, saya yakin kita bisa wujudkan Lapas Tabanan yang “Bersinar” yaitu Bersih dari Narkoba dan HP Ilegal,” tutup Prawira.
( ags )
