Karangasem , Surya indonesia.net – Bagi umat Kristen, perayaan Natal bukan saja dilaksankan bertepatan pada tanggal 25 Desember, tetapi tradisi perayaan baik di kota, di desa dan diberbagai tempat perayaan bahkan sebelum dan sudah tanggal 25 Desember masih semarak.
Perisitiwa perayaan Natal juga terjadi di sebuah dataran rendah di balik Timur Lempuyang (Tilem, red.) tepatnya di Banjar Sega, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem. Daerah ini bisa dijangkau melalui dua arah yakni arah perbukitan dan daerah pantai via Amed.
Lingkungan yang masih asri, udara sejuk dan sangat hijau memanjakan mata para pengunjung. Yang membuat unik, daerah dimana Gereja Sabda Urip ini berdiri di daerah Asah (datar), dan dikelilingi perbukitan dan dekat dengan daerah wisata yang terkenal yakni Amed beach.
Pantauan awak media yang terlibat di Perayaan Natal yang berlangsung, 27 Desember 2024 ini dibagi menjadi 3 kegiatan. Kegiatan pertama dimulai pukul 07.00 sampai selesai dengan kegiatan mebat atau ngebat; sebuah tradisi kegiatan masak bersama dalam tradisi masyarakat Bali yang diakhiri dengan magibung (makan bersama dalam tradisi masyarakat Bali). Di tengah-tengah pesta ini juga terdengar lembut tetabuhan gamelan Bali, yang tema-tema tetabuhannya diambil dari Kidung Jemaat misalnya Kidung yang berjudul Betapa Kita Tidak Bersyukur. Tema Natal secara sinodal: Menjadi Gereja Pembawa Damai, sedangkan sub tema adalah Kedatangan Kristus Membawa Kebenaran Yang Memulihkan dan Mendamaikan (Bdk.Zakharia 8:19).
Kegiatan kedua pada pukul 18.00-selesai adalah puncak kegiatan yakni Ibadah Perayaan Natal bagi umat Kristen di Jemaat Sabda Urip Sega yang tergabung dibawah naungan Gereja Kristen Protestang di Bali (GKPB). Perayaan dilayani oleh 3 rohaniawan yakni Vikaris Somenifati Hia, S.Th, Pdt. Dr. Nyoman Yohanes, Pdt. Dr. I Nengah Ripa yang keduanya merupakan Putra Daerah Asli Karangasem (Pudak-Red). Dalam kotbahnya Pdt. Nyoman Yohanes yang terkenal dengan lagu ciptaannya Dadi Ja Carang Anggur mengajak memaknai pohon Natal yang dihiasi dengan lampu menyala kuning seperti Nampak seperti emas (logam mulia yang paling berharga) menyiratkan kepada umat yang percaya kepada Kristus untuk selalu memuliakan Tuhan, serta berelasi dengan lingkungan, masyarakat dan bahkan bersatu padu bersama pemerintah membangun desa, itulah nilai-nilai umat Tuhan yang berharga, ungkapnya.
Kegiatan ketiga adalah perayaan Natal bersama pemerintah yang diisi dengan sambutan-sambutan yang dipandu oleh Pewara I Wayan Susrama, S.E., M.M. yang juga atas nama Jemaat Sabda Urip Asah Sega mengucapkan terima kasih kepada Majelis Jemaat Sabda Urip Asah Sega beserta umat, unsur pemerintah Kecamatan Abang beserta jajarannya, Yayasan Dhyana Pura yang telah memberi support gamelan, para penabuh gamelan dari Kaum Bapak dan Pemuda GNS Cica-Badung, CV Bintang Timur, PT. Talenta Aset Manajemen, Sanggar Tunas Pertiwi Desa Bunutan, Dewan Pimpinan MIO Daerah Bali, Star East Guest House Manajemen, Warga Diaspora Marga Divya dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, sehingga Perayaan Natal Kontekstual Jemaat Sabda Urip dapat berjalan dengan lancar.
Selanjutnya Wayan Susrama yang merupakan Ketua Diaspora Persekutuan Marga Dyvia yang berasal dari Karangasem juga memohon kepada Bapak Camat Abang Putu Agus Teja Pramascita untuk memberikan sambutan atau wejangan atas nama pemerintahan di wilayah Kecamatan Abang. Dalam sambutannya Camat Abang memberikan wejangan yang isinya antara lain bahwa toleransi atau kerukunan juga menjadi modal dalam pembangunan, perayaan Natal bisa menjadi perekat bagi kita semua, kedamaian itu adalah hal yang penting untuk dipraktekan dalam hidup keseharian. Hadir pula pada perayaan ini adalah Kapolsek Abang AKP I Komang Susiawan, S.IP, Perbekel Desa Bunutan I Made Suparwata, SE dan Kepala Dusun Sega Komang Kariana dan tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Perayaan Natal berakhir dengan kebersamaan berupa makan malam bersama yang disediakan oleh umat setempat yang merupakan hasil kegiatan mebat.
Selamat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
( Ags )