Ibunya Asyik Ngobrol, Anak 8 Tahun Tewas Tenggelam

Peristiwa504 Dilihat

TABANAN, Surya Indonesia.net –  Bocah 8 tahun yang beralamat di Perumahan Dalung Permai Kabupaten Badung harus kehilangan nyawa setelah tenggelam di kolam renang dewasa Taman Wisata Luwih, Banjar Batuaji Kelod, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan.

Mirisnya ketika bocah ini tenggelam, ibunya sedang asyik ngobrol dengan temannya dslam acara Temu Kangen.

Kapolsek Kerambitan Kompol Ni Luh Komang Sri Subakti, Minggu (23/4), menyebutkan kejadian ini terjadi pada Sabtu (22/4) sekitar pukul 11.30 Wita. Dilanjutkan Sri Subakti, kejadian dilaporkan ke Polsek Kerambitan pada pukul 12.00 Wita oleh ibu kandung korban, Ni Putu Nenik Sariasih.

“Iya benar kejadian tenggelamnya GMNB di Kolam Renang Taman Wisata Luwih pada hari Sabtu lalu. Saat kejadian, ibu korban sedang mengobrol dengan temannya di acara Temu Kangen SMA. Kebetulan korban datang ke kolam tersebut bersama ibunya untuk mengikuti acara Temu Kangen tersebut,” ungkapnya.

Dikatakan Kapolsek Sri Subakti, kronologi kejadian, korban tiba di Kolam Renang Taman Wisata Luwih pada Sabtu sekitar pukul 10.00 Wita. Sesampainya di kolam renang, ibu korban (Putu Nenik), langsung bergabung dan berbincang-bincang bersama temannya yang lain, sedangkan korban langsung menuju kolam anak-anak tanpa ada yang menemani.

Setelah mengobrol cukup lama, kemudian pemilik kolam renang menghampiri ibu korban dan teman-temannya dan menawarkan untuk pindah ke lokasi lain. Saat akan berpindah inilah Putu Nenik teringat anaknya yang berenang sendirian, dan ketika dilihat ke kolam anak, ternyata anaknya sudah tidak ada disana.

“Karena di kolam anak tidak ada, barulah Putu Nenik mencari anaknya dan melihat sudah mengapung di kolam dewasa dalam kondisi tidak sadarkan diri. Putu Nenik panik dan berteriak dan pemilik kolam renang langsung melompat ke kolam renang untuk memberikan bantuan,” lanjutnya.

Karena tetap tidak sadarkan diri, ibu korban bersama dengan beberapa temannya membawa korban ke RSU Wisma Prashanti. Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal karena tenggelam.

“Atas kejadian ini, keluarga korban menerima kematian korban dengan ikhlas akibat kelalaian ibunya, dan jenazah korban tidak diotopsi. Saat ini pihak keluarga sedang fokus untuk upacara pengabenan korban,” tambah Sri Subakti. ( Tony )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *