Jakarta , Surya Indonesia.net Koalisi Besar yang diinisiasi oleh Presiden Joko Widodo pada awal April lalu mendapat respon dari banyak kalangan. Secara umum para pengamat cenderung merespon positif terbentuknya koalisi di kalangan elit partai politik ini karena semangat yang dibangun dalam koalisi ini adalah komitmen kebangsaan dan keberlanjutan pembangunan.
Respon positif terhadap pembentukan Koalisi Besar ini juga muncul dari kalangan relawan Pilpres. Sebuah agenda diskusi publik dengan tema *Koalisi Besar Terbentuk. Siapa Capresnya?* digelar di Markas Komando Pimpinan Nasional Bara Api, di Kawasan Kebon Baru, Jakarta Selatan.
Diskusi yang dipandu oleh Pemimpin Redaksi maharaninewstime.com Denny Lihiang ini menghadirkan pembicara Ketua Umum Bara Api (Relawan Andika Perkasa) Adi Kurniawan, Sekjen Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN-Relawan Puan Maharani), dan Ketua Poros 98 (Kelompok Aktivis 98) Rahmat Hidayat. Ketiga narasumber merespon koalisi yang didukung oleh partai – partai pendukung pemerintah ini sebagai langkah yang produktif dalam rangka menjaga kelangsungan pembangunan nasional, dan dinamika politik yang dapat meredam potensi melebarnya kisruh terkait Bacapres yang bakal diusung.
Rahmat Hidayat menilai bahwa pembentukan Koalisi Besar ini sebagai upaya meredam potensi konflik yang bisa melebar dan merupakan respon dari dinamika politik yang berkembang terkait polarisasi figur Bacapres yang bakal diusung oleh partai politik.
“Ini adalah upaya Presiden Joko Widodo untuk meredam polarisasi politik terkait figur Capres – Cawapres yang bakal diusung. Saya pikir ini adalah hal yang positif karena merespon dinamika politik yang saat ini belum terkonsolidasi. Ditambah demi komitmen kebangsaan dan keberlanjùtan pembangunan,” ujar Rahmat Hidayat.
Rahmat menambahkan bahwa saat ini dibutuhkan figur Capres yang bisa mempersatukan semua kelompok masyarakat dan berkomitmen terhadap cita-cita founding fathers yang termaktub dalam UUD 1945. Menurutnya, hasil dari Pemilu 2024 ini harus memunculkan Presiden yang dapat mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia secara optimal untuk kesejahteraan rakyat Indonesia.
Adi Kurniawan menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menyuarakan aspirasinya merupakan hal yang paling penting dalam Pemilu 2024. Adi menilai peran aktif masyarakat dalam proses politik memilih calon pemimpin merupakan legitimasi politik yang paling kuat bagi seorang Presiden terpilih. Menurutnya, dukungan luas dari rakyat kepada Presiden terpilih tentunya akan berbanding lurus dengan pembangunan yang akan dilakukan. Dukungan rakyat banyak tentunya akan berdampak pada kuatnya moralitas pemerintah dalam melaksanakan pembangunan nasional.
Adi berpendapat bahwa saat ini dibutuhkan figur yang dapat mempersatukan masyarakat. Dia tidak menampikan bahwa tokoh pemersatu bisa saja muncul dari luar kalangan politik.
“Masyarakat butuh sosok yang bisa mempersatukan, yang bisa diterima oleh semua kalangan. Menurut saya, figur dari kalangan militer seperti mantan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bisa diterima oleh masyarakat sebagai tokoh yang dapat mempersatukan. Beliau juga berhasil dalam merubah citra TNI menjadi institusi yang lebih humanis dan lebih dekat dengan masyarakat. Sosok Andika Perkasa saya pikir layak untuk diusung sebagai kandidat dalam Pilpres nanti,” jelas Adi Kurniawan.
Di lain sisi, Ali Nugroho juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menentukan Capres, dimana menurutnya Capres yang memiliki konsep dan ide gagasan yang baru dan tentunya pro kepentingan rakyat harus menjadi prioritas untuk dipilih.
“Masyarakat harus jeli dalam memilih pemimpin. Pilih pemimpin yang benar bersandar pada kepentingan rakyat. Kemajuan pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah harus diukur berdasarkan kepentingan rakyat. Pembangunan infrastruktur, peningkatan kegiatan ekonomi harus berdampak pada kemajuan taraf hidup masyarakat. Tingkat pengangguran, kemudahan akses pendidikan dan kesehatan adalah ukuran yang penting bagi kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah,” jelas Ali Nugroho.
Dalam hal kebrrpihakan terhadap kepentingan rakyat, menurut Ali, figur Puan Maharani sudah tidak diragukan lagi komitmennya. Beliau sudah membuktikan keberpihakan terhadap rakyat lewat kebijakan yang diputuskannya, baik saat ini yang menjabat sebagai Ketua DPR RI atau periode sebelumnya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (PMK).
“Puan Maharani adalah figur yang tepat. Sebagai seorang perempuan, tentunya beliau memiliki rasa empati yang tinggi, terutama terhadap rakyat Indonesia. Beliau juga memiliki visi dan misi dalam membangun Indonesia menuju bangsa yang maju dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Saya yakin bangsa ini dapat mewujudkan cita-citanya dibawah kepemimpinan beliau,” tutup Ali Nugroho. ( Tony )