Breaking News

Proyek PPN Pengambengan Molor Lagi, Benarkah Jembrana Kehilangan Kesempatan Emas

Kamis, 27 November 2025 - 18:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembrana, Surya Indonesia.net – Proyek PPN Pengambengan Molor Lagi, Benarkah Jembrana Kehilangan Kesempatan Emas. Rencana pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan yang digadang-gadang bakal jadi pelabuhan perikanan terbesar dan bertaraf internasional di Bali, resmi mundur. Bukan sehari, tapi hingga awal 2026!

Padahal, proyek raksasa bernilai lebih dari Rp 1 triliun ini sebelumnya dijadwalkan mulai akhir November 2025. Statusnya pun bukan proyek sembarangan—ini Proyek Strategis Nasional (PSN). Tapi apa daya, groundbreaking batal digelar.

Kenapa Molor?
Bukan karena dana, bukan juga karena lokasi.
Jawabannya: tender internasional belum kelar!

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Sub Bagian Umum PPN Pengambengan, Lukman Hadi, membenarkan kabar tersebut.
“Masih proses tender. Belum selesai,” tegasnya.

Rupanya, proyek sebesar ini menarik minat perusahaan dari dalam dan luar negeri. POKJA pusat pun disebut harus kerja ekstra untuk menyelesaikan seleksi. Artinya, pelabuhan megah tinggal wacana dulu sampai pemenang tender diumumkan.

Tapi Tenang, Proyek Tetap Jalan!
PPN Pengambengan bakal digarap di lahan 36 hektare, termasuk reklamasi anyar, dan dibagi menjadi tiga zona:

✅ Kawasan Perkantoran – 5,2 ha
✅ Area Kapal Kecil & Bisnis – 6 ha
✅ Kawasan Industri – 24,8 ha

Progres pembangunannya pun bertahap:

📌 2026 – Dermaga, kolam labuh, reklamasi, seleksi investor
📌 2027 – Fasilitas penunjang
📌 2028 – Grand Opening + pemindahan kapal dari Benoa

Jika selesai, kapasitas kapal bakal melonjak jadi 1.600 unit, dan produksi ikan diprediksi naik dua kali lipat hingga 124.000 ton/tahun.

Pertanyaannya sekarang:
Apakah penundaan ini sekadar strategi matang?
Atau justru sinyal bahwa proyek ambisius ini mulai goyah?

Publik—terutama nelayan Jembrana—jelas menunggu bukti, bukan janji.

( red)

Berita Terkait

Perhutani KPH Bondowoso Optimalkan Fungsi Ekologis Hutan melalui Gound Braeking Besama IIKP dan Lintas Sektor
Pembangunan Rabat Beton di Desa Srijaya Rampung, Tingkatkan Aksesibilitas dan Perekonomian Warga
Pemdes Srijaya Bangun Akses Baru: Jalan Lapen 434 M Wujudkan Harapan Warga
Pemkot Denpasar memastikan segera melaksanakan sosialisasi proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL)
Hunting Mobile System dalam Ops Zebra Agung 2025, Polda Bali Ciptakan Ketertiban Lalu Lintas
Setelah Sebelumnya Ditemukan Adanya Beberapa Pelanggaran, Kini Semua Toko Sudah Menjual Sesuai HET
Bhabinkamtibmas Desa Dalang Kawal Pembagian BPNT, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran dan Kondusif
Wujudkan Kamseltibcarlantas, Personil Polsek Tabanan Gelar Pengaturan Pagi di Pos Grogak

Berita Terkait

Kamis, 27 November 2025 - 21:23 WIB

Perhutani KPH Bondowoso Optimalkan Fungsi Ekologis Hutan melalui Gound Braeking Besama IIKP dan Lintas Sektor

Kamis, 27 November 2025 - 20:13 WIB

Pembangunan Rabat Beton di Desa Srijaya Rampung, Tingkatkan Aksesibilitas dan Perekonomian Warga

Kamis, 27 November 2025 - 20:02 WIB

Pemdes Srijaya Bangun Akses Baru: Jalan Lapen 434 M Wujudkan Harapan Warga

Kamis, 27 November 2025 - 18:54 WIB

Pemkot Denpasar memastikan segera melaksanakan sosialisasi proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL)

Kamis, 27 November 2025 - 18:46 WIB

Proyek PPN Pengambengan Molor Lagi, Benarkah Jembrana Kehilangan Kesempatan Emas

Kamis, 27 November 2025 - 18:39 WIB

Hunting Mobile System dalam Ops Zebra Agung 2025, Polda Bali Ciptakan Ketertiban Lalu Lintas

Kamis, 27 November 2025 - 18:37 WIB

Setelah Sebelumnya Ditemukan Adanya Beberapa Pelanggaran, Kini Semua Toko Sudah Menjual Sesuai HET

Kamis, 27 November 2025 - 18:34 WIB

Bhabinkamtibmas Desa Dalang Kawal Pembagian BPNT, Pastikan Bantuan Tepat Sasaran dan Kondusif

Berita Terbaru