Denpasar, Surya Indonesia.net – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Denpasar memperketat pengawasan terhadap sejumlah proyek perbaikan drainase dan trotoar yang tengah berlangsung di wilayahnya. Bahkan Dinas PUPR melontarkan pernyataan bernada mengancam akan menunda pembayaran jika proyek drainase tak beres alias tergenang air. Dinas PUPR ingin memastikan seluruh saluran berfungsi optimal sebelum serah terima pekerjaan dilakukan.

“Jika masih ditemukan genangan air, pembayaran termin terakhir akan ditunda hingga perbaikan tuntas,” ujar Kepala Dinas PUPR Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bagus Airawata, jum’at 21/112025.
Proyek perbaikan drainase tersebut berlangsung dalam satu paket dengan perbaikan trotoar dan jalan di kawasan Jalan Kartini, Nakula, Arjuna, Abimanyu, Jalan Padma, Jalan Kenyeri hingga Jalan Danau Tamblingan. Seluruh pekerjaan ditujukan untuk mengoptimalkan aliran air dan mencegah banjir pada musim hujan. Airawata menegaskan bahwa rekanan wajib memastikan saluran benar-benar bersih dan berfungsi setelah proyek selesai. “Kalau air masih tergenang, kami minta perbaiki,” ujarnya.
Dia menyebutkan, sebelum serah terima pertama, seluruh proyek akan melalui pengecekan menyeluruh. “Jika masih ada endapan atau genangan, pembayaran otomatis ditunda,” tambah Airawata.
Sebelumnya, Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara memberikan kritik keras terkait kualitas pengerjaan drainase di beberapa lokasi. Dia menyoroti praktik menutup saluran sebelum bagian bawahnya dibersihkan atau dinormalisasi. Banyak saluran, kata Jaya Negara, dipasang rapi di permukaan, tetapi fungsi dasar drainase di bawahnya justru tidak berjalan. “Di atasnya bagus, tapi kalau di bawah tidak bersih, banjir tetap terjadi. Itu tidak boleh,” ujar Jaya Negara.
( red)





















