Gianyar , Surya insonwsia.net – Panyengker merajan milik keluarga Ni Putu Kartini di Banjar Bayad, Desa Kedisan, Kecamatan Tegalalang, Gianyar ambruk setelah terkena getaran alat berat proyek perbaikan gorong-gorong, Selasa (28/10) sore. Saat alat berat melakukan pengerukan, tembok merajan tiba-tiba ambruk. Permasalahan diselesaikan secara damai antara pemilik dan kontraktor.
Kartini mengatakan, sebelum proyek berlangsung, panyengker merajan masih kokoh tanpa retak. “Sekitar sepuluh menit setelah alat berat bekerja, tembok roboh. Kemungkinan karena getaran alat berat,” ujar Kartini, Kamis (30/10). Tembok bagian timur roboh, palinggih tetap utuh. Pihak kontraktor bersedia memperbaiki panyengker yang rusak serta menanggung biaya upacara. “Kami sepakat selesaikan secara damai. Kami anggap ini musibah,” tambah Kartini.
Pasca kejadian, keluarga Kartini nunas petunjuk kepada pamangku. “Disarankan sementara buat daksina. Setelah selesai diperbaiki, baru buat banten pemayuhan, pemelaspas, dan nasarin. Biayanya ditanggung pihak proyek,” jelasnya. Kabid Bina Marga Dinas PUPR Gianyar, Made Gede Astawiguna, membenarkan peristiwa tersebut. Dia mengatakan robohnya panyengker merajan diduga karena fondasi kurang kuat. Pihaknya telah mengarahkan rekanan untuk menambah konstruksi dinding penahan tanah. “Pembuatan dinding penahan tanah memang bagian dari pekerjaan gorong-gorong. Ke depan kami akan lebih hati-hati, terutama mengecek fondasi rumah atau merajan warga sebelum pengerjaan,” tegas Astawiguna.
( red )
 
     
     
     














 
     
         
 
    		 
	
 
    		     
    		     
    		     
    		     
    		     
    		     
						 
						 
						 
						 
						
