Breaking News

Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Wamen Viva Yoga: Program Unggulan Kementrans Derivatif Dari Asta Cita

Jumat, 17 Oktober 2025 - 12:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Suryaindonesia.net|| Waktu cepat berlalu, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, masih banyak target yang menjadi tanggung jawab kami untuk dituntaskan. Kalimat demikian disampaikan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi kepada wartawan MK terkait pertanyaan satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Jakarta 16/10/2025.

Dikatakan, Kementerian Transmigrasi (Kementrans) hadir di tanah air seiring perjalanan sejarah bangsa. Kementerian ini sejak Presiden Sukarno hingga Presiden Prabowo mengalami dinamika dengan berbagai perubahan nomenklatur, mulai dari awalnya Kantor Menteri Negara Urusan Transmigrasi, kemudian Departemen Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa; hingga saat ini menjadi kementerian tersendiri. “Ada dinamika dalam pembangunan transmigrasi”, ujarnya.

Di era pemerintahan Presiden Prabowo, transmigrasi dibentuk untuk menjalankan empat amanat. Pertama, menjaga NKRI. Dengan adanya perpindahan penduduk dari tempat yang padat ke longgar, seperti di daerah terdepan dan terluar, maka transmigran ikut mengamankan kedaulatan wilayah bangsa. Kedua, menciptakan kesejahteraan rakyat. Dengan program reforma agraria, membagi lahan seluas satu hingga dua ha, ditambah dengan adanya pembinaan transmigran, sebagai strategi mengentaskan masyarakat dari kemiskinan menjadi sejahtera dan mandiri. Ketiga, mendukung program swasembada pangan. Selama ini kawasan-kawasan transmigrasi adalah sentra produksi tanaman pangan terutama beras. Keempat menciptakan kawasan pertumbuhan ekonomi baru. “Inilah dasar dibentuknya transmigrasi menjadi kementerian tersendiri”, ujar mantan Anggota Komisi IV DPR itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tansmigrasi saat ini bersifat desentralistik dan bottom up. “Pada masa pemerintahan Presiden Suharto bersifat sentralistik dan top down”, tuturnya. Dengan paradigma baru, transmigrasi bisa dilakukan bila ada permintaan daerah. “Kementrans tidak akan melakukan transmigrasi tanpa adanya permintaan dari pemerintah daerah”, tegasnya.

Pemerintah daerah yang ingin memindahkan atau mendatangkan penduduk, baik transmigrasi umum maupun lokal, menyampaikan keinginan kepada Kementrans dan selanjutnya kementerian ini berkoordinasi dengan daerah yang hendak mengirimkan transmigran.

Bila daerah membutuhkan transmigran, maka ia harus menyiapkan lahan dengan status ‘clean and clear’. “Tak boleh tumpang tindih dengan lahan pihak lain”, tegasnya. Hal demikian penting sebab dikemudian hari agar tidak membawa persoalan.

Disampaikan saat ini kementerian yang berkantor di Kalibata ini mempunyai program 5T, yakni Trans Tuntas menyelesaikan permasalahan lahan di kawasan transmigrasi, Trans Lokal pemberdayaan masyarakat lokal, Trans Patriot melibatkaan generasi muda dan kalangan kampus dalam transmigrasi, Trans Karya Nusa membangun kawasan ekonomi, dan Trans Gotong Royong sinergi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun kawasan transmigrasi.

“5T program unggulan merupakan derivatif (turunan) dari Asta Cita”, tuturnya. Lewat 5T Kementrans ingin kawasan transmigrasi berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi baru dan mengentaskan kemiskinan dengan membangun dari bawah, dari desa. Desa di kawasan transmigrasi dibina dan ditingkatkan menjadi desa maju dan mandiri. “Hal demikian sesuai dengan Asta Cita”, ujarnya.

Sejak transmigrasi dilakukan, program ini telah melahirkan 1.567 desa, 466 kecamatan, 116 kabupaten, dan 3 provinsi. “Tiga provinsi itu adalah Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, dan Papua Selatan”, ujar pria asal Lamongan, Jawa Timur, itu.

Berita Terkait

Tiga Tahun Berturut-Turut Raih Penghargaan Nasional, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono Bukti Nyata Kepemimpinan Berintegritas
Kapolri Hadiri Kompolnas Award: Polri Tak Antikritik, Komitmen Terus Perbaiki Diri!
Kantor Pertanahan Kabupaten Tabanan terus mendukung transparansi pelayanan publik melalui pemanfaatan aplikasi Sentuh Tanahku.
Kapolres Gianyar Hadiri Gotong Royong Semesta Berencana: Tanam Pohon dan Bersih Sungai di Desa Lodtunduh
Polres Gianyar Gelar Jumat Curhat/Orti Krama Bali di Polsek Tampaksiring, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Bhabin Desa Cepaka, Atensi Giat Pengabenan Alm. Ni Made Jasmi Br. Batanduren
Polres Tabanan Gelar Penyemaian Bibit di Greenhouse Presisi, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Sinergi Polsek Selemadeg dan Bulog Kediri 1 Gelar Pangan Murah, Stabilkan Harga Beras

Berita Terkait

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Tiga Tahun Berturut-Turut Raih Penghargaan Nasional, Kapolda Sulsel Irjen Pol. Rusdi Hartono Bukti Nyata Kepemimpinan Berintegritas

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:36 WIB

Kapolri Hadiri Kompolnas Award: Polri Tak Antikritik, Komitmen Terus Perbaiki Diri!

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:32 WIB

Kantor Pertanahan Kabupaten Tabanan terus mendukung transparansi pelayanan publik melalui pemanfaatan aplikasi Sentuh Tanahku.

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:29 WIB

Kapolres Gianyar Hadiri Gotong Royong Semesta Berencana: Tanam Pohon dan Bersih Sungai di Desa Lodtunduh

Jumat, 17 Oktober 2025 - 16:27 WIB

Polres Gianyar Gelar Jumat Curhat/Orti Krama Bali di Polsek Tampaksiring, Siap Dukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG)

Jumat, 17 Oktober 2025 - 15:54 WIB

Polres Tabanan Gelar Penyemaian Bibit di Greenhouse Presisi, Wujud Nyata Dukung Ketahanan Pangan Nasional

Jumat, 17 Oktober 2025 - 15:52 WIB

Sinergi Polsek Selemadeg dan Bulog Kediri 1 Gelar Pangan Murah, Stabilkan Harga Beras

Jumat, 17 Oktober 2025 - 15:50 WIB

Bhabinkamtibmas Desa Kediri Pantau Pelaksanaan Posyandudi Aula Kantor Desa Kediri

Berita Terbaru