Breaking News
IconSurya Indonesia -

Orang Tua Siswi SMK di Jember Laporkan Video Tiktok ke Polres Jember

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JEMBER, suryaindonesia.net, – Rudiyanto, ayah kandung MS (16), siswi salah satu SMK di Kabupaten Jember, melaporkan sebuah video TikTok ke Kepolisian Resor Jember pada Senin, 29 September 2025. Laporan itu terregister nomor LPM/1070/IX/2025/SPKT/Polres Jember.

Menurut Rudi, pengunggah video tersebut dengan sengaja mempermalukan anaknya di depan publik.

Video yang diunggah oleh akun TikTok @palapacollection.kalisat tersebut, menurut Rudi, telah ditonton lebih dari 500 ribu kali pada Sabtu, 27 September 2025 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Video tersebut berupa rekaman cctv yang menggambarkan transaksi pembelian sebuah kacamata di Toko Palapa Collection, Desa Gumuksari, Kecamatan Kalisat, Jember.

Rudi mengaku tidak terima, karena dalam video tersebut sengaja mempermasalahkan rusaknya sebuah kacamata seharga Rp9000 yang dibeli anaknya, tanpa terlebih dahulu berembuk dengannya selaku orangtua.

“Kalau saya sendiri sebagai orangtua, kalau anak saya salah, sewajarnya pihak toko itu mencari orangtuanya,” ujar Rudi.

Atas viralnya video tersebut, Rudi mengaku, anaknya sempat tak mau masuk sekolah, karena merasa malu digunjing teman sekolahnya.

“Kalau langsung diviralkan seperti ini, anak saya kan masih di bawah umur, otomatis perjalanan hidupnya kan masih panjang, masa depannya, dan saat ini di sekolahnya, anak saya cerita bahwa dia digunjing oleh teman-temannya, ini berbahaya bagi psikis anak saya, saya malu dibeginikan, jujur saya nggak kuat dibeginikan,” ucap Rudi menahan emosi sembari meneteskan air matanya.

Untuk diketahui, sebelum melapor ke polisi, Rudi telah berupaya meminta kepada pihak toko untuk menghapus video tersebut, niat hati mau menyelesaikan secara kekeluargaan, namun upaya itu sia-sia, pihak toko tetap mempertahankan video itu. Pihak toko mensyaratkan agar anaknya meminta maaf terlebih dahulu, barulah permintaan itu akan disetujuinya.

Kronologi Pembelian Kacamata
MS menceritakan kronologi pembelian barang di toko itu. Ia mengaku membeli kacamata dan kutek dengan ditemani oleh seorang teman sekolahnya di toko tersebut pada Selasa, 23 September 2025.

“Awalnya saya saat hendak membeli kacamata, saya izin ke mbak kasirnya, apakah saya boleh mencobanya, ternyata diperbolehkan. Akhirnya saya coba, saya cocok langsung saya bayar kacamata dan kutek itu. Kemudian kasir bilang, ini kacamatanya mau langsung dipakai, saya jawab iya, jadi yang dimasukin ke kresek hanya kuteknya, kacamatanya dikasikkan ke saya,” ujar MS kepada awak media.

Saat keluar dari toko tersebut, MS mengaku memakai kacamata milik temannya, sedangkan kacamata yang dibelinya itu dipegang berada di tangan kanan.

Dia kemudian melepas dan menaruh kacamata temannya di laci motor. Kemudian dia mengambil kunci motor dengan tangan kanannya, dan berupaya mencolokkan kunci motor namun kunci itu jatuh. Akhirnya dia memindahkan kacamata barunya ke tangan kiri, dan mengambil kunci yang jatuh dengan tangan kanannya.

“Kemudian saya hendak memakai kacamata yang baru, pas saya membuka gagangnya, ternyata salah satu gagang itu tidak ada bautnya. Saya bilang ke temen saya, ini nggak ada bautnya, terus temen saya ikut nyari, nggak ketemu bautnya, gapapa dah pakai baut kacamata di rumah, tapi saya mikir mungkin kalau ditukar boleh, saya pun kembali ke meja kasir dan meminta tukar soalnya gak ada bautnya, ternyata dibolehkan, saya menanyakan lagi kedua kalinya, dan kembali dijawab boleh oleh karyawannya,” lanjut MS.

MS mengaku kaget, setelah diberitahu oleh temannya bahwa toko tersebut memviralkan hal tersebut di tiktok.

“Saya kaget, kok diviralin kan saya nggak mencuri, saya malu. Soalnya kan kelihatan banget wajah saya, sepeda motornya ayah, terus juga logo sekolah, jadi saya juga merasa bersalah ke sekolah kalau begini. Pada hari Sabtu, 27 September saya tidak masuk sekolah karena malu digunjing teman-teman, udah viral banget saat itu ditonton sampai 500ribu lebih,” lanjutnya.

Video yang dimaksud, telah ditonton lebih dari 500ribu kali.
Sementara pemilik toko Palapa Collection, Sisil menyampaikan penyebab perselisihan, menurutnya dikarenakan ketidakjujuran pembeli yang menyebut kacamata tersebut cacat.

“Anak itu datang ke tokoku berdua dengan temennya, nah anak ini (MS) membeli kacamata dan kutek, waktu itu saya sendiri yang melayani di kasir, nah dia mencoba kacamata itu, logikanya kalau memang rusak, itu kan tidak bisa dicoba kan, pasti jatuh kan kalau bautnya lepas, nah ini waktu dicoba itu aman, sudah dicoba oke tidak ada kendala, terus dia bayar kacamata dan kuteknya itu. Setelah membayar, anak ini langsung memakainya lalu bergegas keluar dari tokoku, aku kemudian ke belakang, sedangkan kasir dijaga karyawanku,”kata Sisil

Sisil melanjutkan, pembeli tersebut tidak langsung meninggalkan tokonya, melainkan masih lama di parkiran, dan kembali masuk ke tokonya, mengatakan kacamata yang dibelinya rusak dan minta ganti.

“Ini memang sudah rusak,” ujar Sisil menirukan pembicaraan pembeli ke karyawannya.

Karena mendapati demikian, karyawan toko itu pun mengganti kacamata itu yang diklaim rusak dari toko.

“Setelah aku selesai dari belakang, aku kan kembali ke meja kasir, aku melihat kacamata rusak, lho ini kenapa?,” tanya Sisil ke karyawannya.

“Itu mbak yang beli kacamata tadi katanya rusak, rusak dari toko, lho kok kamu nggak nelpon aku dulu, nggak konfirmasi ke aku sebelum menggantinya, iya mbak maaf ya aku lupa tadi soalnya kayak keburu anaknya, lalu aku cek cctv ternyata jatuh dan bautnya itu lepas,” lanjut Sisil.

Sisil kemudian menunjukan rekaman cctv kepada awak media.

“Ini terlihat jelas anaknya menjatuhkan kacamatanya, lalu mengelap kacamatanya, dia dan temennya juga terlihat sama-sama mencari baut yang jatuh. Kalau dia bilang ini kacamatanya rusak karena saya jatuhkan, itu gapapa pasti saya ganti, tapi kalau bilang rusak dari toko itu kesannya kan saya menjual barang rusak,” lanjut Sisil.

Sisil kemudian menunjukan kacamata tersebut yang sudah lepas gagangnya karena bautnya lepas, dan kondisi kacanya terdapat goresan. Atas kejadian ini, Sisil memutuskan untuk mengunggah rekaman cctv tersebut sebagai warning agar orang lain tidak mencontoh demikian.

Sisil mengaku kaget, video TikTok itu telah dilihat lebih dari 500 ribu penonton. Kemudian Sisil menerima pesan masuk di TikToknya. Pesan tersebut dari orangtua pembeli, meminta agar video dihapus.

“Saya mau menghapus video ini, asal pembeli tersebut meminta maaf ke saya. Kemudian orangtuanya nelpon saya, enak kok percakapannya, nggak emosi, saya juga menanggapi dengan baik. Dalam percakapan itu, orangtuanya kekeh bilang yang jatuh itu kunci motor, langsung saya kirimkan video mentahan cctv yang lebih jelas. Dalam video itu, anaknya sudah nyolokin kunci motor, dan kacamatanya jatuh, jadi nggak mungkin yang jatuh itu kunci motor,” ucap Sisil.

Sisil menyadari ini hal sepele, harga kacamata hanya Rp9000, tetapi ini menurutnya soal kejujuran. Selain itu, motif Sisil mengunggah video cctv itu dengan tujuan agar pembeli datang dan minta maaf.

“Karena di toko ini kan saya tidak kenal pembeli yang datang itu asalnya dari mana, apalagi nomor hapenya. Dan sebelum mengunggah ke tiktok, saya membuat stori whatsapp dengan tujuan siapa tahu ada yang kenal. Unggahan ke tiktok itu sudah pilihan terakhir. Di samping itu saya juga mengejar viral, agar semakin banyak orang umum tahu dengan toko saya, nah 500ribu orang tahu toko saya melalui video tiktok ini, saya cari insight juga dan buat pelajaran buat orang umum dan pelakunya, mumpung ada bahan untuk iklan, iya kenapa tidak,” ujar Sisil.

“Saya mau menghapusnya asal anaknya meminta maaf ke saya, gapapa melalui telpon juga gapapa kalau anaknya takut ke sini. Tapi kalau orangtuanya maksa menyalahkan saya, mau diperpanjang bisa, saya viralkan lagi, tapi orangtuanya sudah ada iktikad baik, tinggal anaknya, minimal nelpon lah,” tutup Sisil.( Red).

Berita Terkait

Proyek perbaikan jalan memakan korban. Kembali lagi terjadi Kecelakan  di jalan sedap malam
Aksi Nekat Wayan Setiawan Guncang GWK, Parkir Mobil di Depan Pintu Masuk Demi Bela Warga
Pengungkapan 1,4 Ton Sabu Oleh Ditresnarkoba Poldasu Jadi Alarm Pencegahan
Pengungkapan Besar-besaran Ditresnarkoba Polda Sumut Diapresiasi Tokoh Masyarakat
Tragedi di Jembatan Tukad Bangkung terulang kembali. Dan menyisakan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat setempat.
Pria Asal Karangasem Nekat Lakukan “Ulah Pati” di Jembatan Tukad Bangkung.
Lampu Merah Maut, Truk Tabrak Motor di Blitar, Seorang Wanita Meninggal Dunia
Ditresnarkoba Poldasu Bongkar Jaringan Ekstasi Tanjungbalai

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:16 WIB

Orang Tua Siswi SMK di Jember Laporkan Video Tiktok ke Polres Jember

Jumat, 3 Oktober 2025 - 02:15 WIB

Proyek perbaikan jalan memakan korban. Kembali lagi terjadi Kecelakan  di jalan sedap malam

Rabu, 1 Oktober 2025 - 02:05 WIB

Aksi Nekat Wayan Setiawan Guncang GWK, Parkir Mobil di Depan Pintu Masuk Demi Bela Warga

Selasa, 30 September 2025 - 19:44 WIB

Pengungkapan 1,4 Ton Sabu Oleh Ditresnarkoba Poldasu Jadi Alarm Pencegahan

Selasa, 30 September 2025 - 19:39 WIB

Pengungkapan Besar-besaran Ditresnarkoba Polda Sumut Diapresiasi Tokoh Masyarakat

Kamis, 25 September 2025 - 10:29 WIB

Tragedi di Jembatan Tukad Bangkung terulang kembali. Dan menyisakan berbagai pertanyaan di kalangan masyarakat setempat.

Kamis, 25 September 2025 - 09:38 WIB

Pria Asal Karangasem Nekat Lakukan “Ulah Pati” di Jembatan Tukad Bangkung.

Selasa, 23 September 2025 - 18:51 WIB

Lampu Merah Maut, Truk Tabrak Motor di Blitar, Seorang Wanita Meninggal Dunia

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Polsek Selemadeg Barat Gelar Patroli Malam, Cegah Aksi Kriminal

Jumat, 3 Okt 2025 - 14:24 WIB

Serba-Serbi

Jumat, 3 Okt 2025 - 14:17 WIB

Serba-Serbi

Tingkatkan visibilitas, Polsek Selemadeg gelar strong point pagi

Jumat, 3 Okt 2025 - 14:14 WIB