Malang | suryaindonesia.net || – Kampoeng Tempoe Doeloe lahir di RT 22b RW 08 Desa Mendalan Wagir Kecamatan Wagir Kabupaten Malang digagas oleh Katar dan Yogie Sony Rudiwiyanto sekedar untuk membuka memori lama kehidupan tempoe doeloe dan membangkitkan perekonomian kampoeng setempat.
Dan, lebih dari itu adalah untuk melestarikan seni budaya tarian nusantara yang dipelopori oleh ‘Sanggar NDS’ Kabupaten Malang yang dipimpin oleh Yogie Sony Rudiwiyanto.
Kampoeng Tempoe Doeloe digelar beberapa hari dengan menyajikan kuliner tempoe doeloe, tarian nusantara, lomba karaoke, dan lomba keuniqkan stand tempoe doeloe.
Antusiasme masyarakat menyambut baik karena membangkitkan perekonomian lokal dan melestarikan budaya lokal. Melestarikan budaya adalah tanggungjawab seluruh anak bangsa.
Konsep kampoeng tempoe doeloe mengajak pengunjung menikmati ragam kuliner legendaris makanan lokal, mulai jemis cenil, gempoe, horog-horog dan lainnya (jajanan tempoe doeloe) dan menyajikan seniman lokal.
Semua dikemas dalam suasana nostalgia khas seni budaya yang pernah ada di kampoeng itu dulu.
Gelaran nuansa tempoe doloe menjadikan alasan acara ini menjadi salah satu destinasi wajib keluarga dan pecinta budaya lokal di RT 22b RW 08 setempat.
Hadir Sony Rudiwiyanto, orang tua Yogie memberikan dukungan gelaran lahirnya kampoeng tempoe doeloe, pun antusiasme warga setempat memberikan dukungan.
Dukungan tersebut dengan pembuktian banyaknya pedagang jajanan tempoe doeleo dan memberikan saluran listrik di masing-masing rumah warga adalah wujud ikut meramaikan gelaran tersebut.
Sony Rudiwiyanto anggota dewan komisi C DPRD Kota Malang memberikan dukungan terhadap Yogie inisiator melahirkan kampoeng tempoe doeloe yang tinggal di Wagir. Tepat di RT 22b RW 08 Desa Mendalan Wagir Kabupaten Malang.
Ia menyampaikan apresiasi atas kreatifitas anak muda melestarikan budaya bangsa, baik itu melalui seni budaya dan jajanan tempoe doeloe.
Ia meminta dukungan kepada kepala desa dan seluruh ketua RW/RT serta masyarakat untuk mendukung kreatifitas anak muda untuk melestarikan budaya dan menggerakkan perekonomian ekonomi lokal. (kw/dk/awik)
Malangupdatenews99.com dan suryaindonesia.net melaporkan.
Malang, 14 September 2025