MALANG, SURYA INDONESIA, – Membentuk peserta didik agar disiplin, SDN 3 Kedungbanteng Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang menggelar Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dengan berlatih baris berbaris.
Disiplin itu sangat diperlukan untuk membangun karakter pada diri peserta didik, yang kedepannya akan menghasilkan perilaku moral yang baik dan positif.
Kepala sekolah SDN 3 Kedungbanteng Djoko Budi Santoso S.Pd.SD melalui seorang guru kelas 5 Andhika Aviv Saputra ungkapkan, kegiatan baris-berbaris itu ia kemas dengan mengajak anak-anak jalan-jalan di seputaran lingkungan sekolah.
“Dalam perjalanan itu anak-anak kita ajarkan budaya disiplin agar ketika sedang berjalan tidak saling mendahului pihak yang didepannya,” ucap Andhika Kamis (17/7/2025).
Dikatakan Andhika, meski MPLS sesuai Permendikbud No.18 Tahun 2016 ini diperuntukkan bagi siswa baru, dalam hal ini, semua siswa yang lama juga dilibatkan. Tujuannya, agar mereka saling kenal.
“Untuk jumlah peserta didik baru di tahun ajaran 2025-2026 saat ini sebanyak 30 siswa. Jadi jumlah keseluruhan peserta didik di SDN 3 Kedungbanteng saat ini ada 113 siswa,” ungkapnya.
Andhika juga menyebut awal kegiatan MPLS sejak Senin (14/7/2025) lalu. Dengan melibatkan semua dewan guru, sesuai petunjuk dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu harus menterapkan MPLS Ramah.
Dalam hal ini pihak lembaga mengenalkan anak-anak dengan kebiasaan di sekolah. Sebagai langkah pertama, lanjut Andhika, yaitu dengan mengajarkan senam Anak Indonesia Hebat.
Kemudian di lanjutkan dengan menkomsusi makan bergizi dan sehat. Hal itu untuk menunjang agar anak-anak tidak jajan sembarangan.
Andhika bersama semua dewan guru berharap, selain menjadi anak-anak yang baik juga dapat menerapkan 7 kebiasaan anak Indonesia Hebat seperti, bangun pagi, beribadah, olahraga ringan, makan sehat dan bergizi, bermasyarakat dan tidur cepat.
Sementara itu, Muhamad Hasan, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SDN 3 Kedungbanteng berharap, paska dilaksanakannya MPLS ini berharap, agar anak-anak lebih meningkatkan ibadah.
Dikatakan Hasan, selama ini SDN 3 di Kedungbanteng, selain sudah menjalankan program Sekolah Belajar Mengaji (SBM), setelah pembangunan musholla nanti selesai juga akan dilaksanakan shalat dhuha berjama’ah secara rutin.
”Sementara mushalla masih belum selesai,untuk shalat dhuha kami laksanakan tiap seminggu sekali diruang kosong,” jelasnya.
Hal yang menarik, SDN 3 Kedungbanteng juga punya progam pelaporan shalat anak-anak di rumah.
“Wali murid kirim foto ketika putra-putrinya sedang melaksanakan shalat di rumah melalui group yang dibuat dimasing-masing kelas,” ucapnya.
Harapan selanjutnya pria asal Probolinggo ini, anak-anak bisa lebih meningkatkan diri dibidang ketaqwaan utamanya ahlaq.
Itu agar Selain mendapatkan ilmu juga bisa lebih menghormati dewan guru dan orang tua. Sehingga ke depan anak-anak tidak hanya maju dalam ilmu pengetahuan tetapi juga ahlaq dan Budi pekertinya. (hm/dk/kw)