Breaking News

Poros 98: Dunia Masuk Era Perang Baru, Indonesia Harus Waspada

Sabtu, 28 Juni 2025 - 13:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bandung, Surya Indonesia,- Ketegangan global yang dipicu konflik antara Iran, Israel, dan Amerika Serikat kembali memunculkan kekhawatiran akan pecahnya Perang Dunia III. Namun menurut Ketua Poros 98 Daddy Palgunadi, analis geopolitik dari Yayasan Barisan Gawe Rancage (YBGR), skenario perang dunia skala penuh masih jauh dari kemungkinan, setidaknya dalam waktu dekat.

Hal ini disebabkan karena kekuatan besar seperti Rusia dan Tiongkok belum terlibat langsung dalam eskalasi militer tersebut. Namun, dunia tetap berada dalam kondisi genting karena berbagai bentuk peperangan modern telah berlangsung di balik layar.

“Perang hari ini bukan cuma soal tank dan peluru. Kita sedang menyaksikan perang intelijen, perang opini, dan perang diplomasi yang tak kalah menentukan hasil akhir,” kata Daddy kepada Surya Indonesia, Kamis (26/6/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perang Tanpa Deklarasi, Tapi Penuh Daya Rusak

Ketua Poros 98 ini menjelaskan bahwa terdapat empat bentuk dominan perang masa kini, yakni:

1. Perang Intelijen, lewat pembocoran dokumen dan penyusupan sistem.

2. Perang Diplomasi, dalam bentuk tekanan sanksi dan aliansi global.

3. Perang Fisik terbatas, melalui serangan drone, sabotase, atau rudal presisi.

4. Perang Opini, dengan membentuk persepsi publik melalui media.

“Tanpa perlu deklarasi perang, negara bisa saling melumpuhkan,” ujarnya.

Iran, Nuklir, dan Dilema Dunia

Ketegangan meningkat setelah serangkaian serangan terhadap situs nuklir Iran yang diduga dilakukan oleh Israel. Amerika Serikat juga memberlakukan sanksi baru setelah keluar dari kesepakatan nuklir JCPOA pada 2018.

Menurut Daddy, kebijakan ini justru mendorong Iran untuk meningkatkan pengayaan uranium dan mempercepat pengembangan teknologinya.

Ketua Poros 98, Daddy Palgunadi

“Ironisnya, penekanan justru membuat Iran merasa sah untuk mempercepat programnya. Mereka merasa harus bertahan hidup,” tuturnya.

Laporan dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang menyebut pengayaan uranium Iran mencapai tingkat tinggi, menurut Daddy, juga perlu dilihat secara kritis.

“Jangan ulangi tragedi Irak dan Libya yang dihancurkan karena laporan intelijen yang keliru,” ujarnya.

Indonesia Harus Perkuat Pertahanan

Dengan rudal hipersonik Fatah 2 dan sekitar 3.000 rudal lain, Iran disebut memiliki kekuatan serang yang cukup untuk membalas jika diserang lebih dulu. Di sisi lain, Amerika Serikat terus menjaga kepentingannya di Timur Tengah dengan menempatkan 27 pangkalan militer di negara-negara Arab.

Di tengah situasi ini, Daddy menilai Indonesia tidak boleh tinggal diam. Sebagai negara nonblok yang berada di jalur laut strategis dunia, Indonesia harus memiliki kesiapan militer dan pertahanan udara yang kuat.

“Kita tidak boleh hanya netral secara politik, tapi lemah secara militer. Kalau kita tidak siap, kita bisa jadi arena perebutan,” katanya.

Perang Dunia Belum Terjadi, Tapi Ketegangan Nyata

Daddy menutup analisanya dengan peringatan bahwa perang modern tidak dimulai dengan senjata, tapi dengan narasi. Oleh karena itu, kewaspadaan publik dan ketajaman informasi menjadi penting di tengah derasnya arus opini dan disinformasi global.

“Hari ini bukan soal siapa paling kuat secara militer, tapi siapa paling siap membaca dan merespons realitas geopolitik dengan bijak,” ujarnya.

 

Berita Terkait

KPK RI dan Kemenag Sumbar Perkuat Sinergi, Edukasi Sejak PAUD hingga Sistem yang Membuat Sulit Korupsi
Ratusan Masyarakat Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa di PT Inalum: Pengusaha Lokal Terpinggirkan
Tiga Wartawan Jember Somasi Oknum Guru MTsN 1 Jember, Tak Terima Dilecehkan
SHE: PEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL UNTUK SOEHARTO ADALAH PENGHIANATAN
Proyek Paving Desa Jelbuk Disoal Warga Tidak Distamper
Aroma Propaganda dan Dana Desa, Wali Gurun Dikepung Sorotan Publik
Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara
Memalukan! Tak lulus ujian Kenaikan pangkat Bidan Farida menyebarkan Hoax ada pungli di BKPSDM Deli Serdang

Berita Terkait

Selasa, 4 November 2025 - 19:06 WIB

Ratusan Masyarakat Akan Gelar Aksi Unjuk Rasa di PT Inalum: Pengusaha Lokal Terpinggirkan

Senin, 3 November 2025 - 18:37 WIB

Tiga Wartawan Jember Somasi Oknum Guru MTsN 1 Jember, Tak Terima Dilecehkan

Minggu, 2 November 2025 - 16:18 WIB

SHE: PEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL UNTUK SOEHARTO ADALAH PENGHIANATAN

Sabtu, 1 November 2025 - 09:05 WIB

Proyek Paving Desa Jelbuk Disoal Warga Tidak Distamper

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Aroma Propaganda dan Dana Desa, Wali Gurun Dikepung Sorotan Publik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Memalukan! Tak lulus ujian Kenaikan pangkat Bidan Farida menyebarkan Hoax ada pungli di BKPSDM Deli Serdang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 02:14 WIB

Pengusaha Asing Berikan Keterangan,” Bantahan , ” Melalui Kuasa Hukumnya Terkait Adanya Sidang Kasus Narkoba Daniel Domalski Di On Denpasar Bali.

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Ribut-ribut Soal Whoosh, Prabowo: Saya Tanggung Jawab!

Selasa, 4 Nov 2025 - 20:17 WIB

Serba-Serbi

Polsek Sungai Rotan Amankan Pelaku Pencurian Mesin Hand Traktor

Selasa, 4 Nov 2025 - 20:04 WIB