Denpasar, Surya Indonesia.net – Menjelang Hari Raya Nyepi Caka 1947, Kapolsek Denpasar Timur (Dentim) Kompol I Ketut Tomiyasa S.H.,M.H., rutin melaksanakan kegiatan sambang kamtibmas. Kali ini dilaksanakan di Bale Banjar Kebonkuri Lukluk, Kelurahan Kesiman, bersama Seka Teruna Teruni (STT) Dharma Werdhi, Selasa (18/02/2025) malam. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan imbauan keamanan dan ketertiban guna memastikan perayaan Nyepi berlangsung aman dan kondusif.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Kelian Banjar Kebonkuri Lukluk, Pecalang, serta sekitar 30 anggota STT Dharma Werdhi, Kapolsek Dentim menyoroti pentingnya pengamanan ogoh-ogoh yang saat ini sedang dalam tahap pengerjaan. Ia mengingatkan agar kejadian tahun lalu, di mana terjadi insiden pembakaran ogoh-ogoh, tidak terulang kembali.
“Kami sangat mengapresiasi kreativitas para yowana dalam melestarikan tradisi pembuatan ogoh-ogoh. Namun, kami juga mengingatkan agar seluruh proses, mulai dari pembuatan hingga pawai nanti, tetap berjalan tertib dan aman. Jangan sampai ada penyimpangan seperti konsumsi minuman keras atau tindakan yang dapat merugikan masyarakat,” tegas Kapolsek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai langkah antisipasi, Kapolsek Dentim mengimbau setiap Banjar untuk memasang CCTV di titik-titik strategis guna meningkatkan pengawasan. Menurutnya, teknologi ini sangat membantu dalam mendeteksi dan mencegah potensi gangguan keamanan.
Selain itu, Kapolsek juga mengingatkan pentingnya komunikasi antara warga dan pihak Kepolisian, terutama melalui Bhabinkamtibmas yang bertugas di masing-masing banjar. Ia meminta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan potensi gangguan kamtibmas agar dapat ditangani lebih cepat.
Ketua STT Dharma Werdhi Putu Adi Pratama, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan dari Polsek Dentim. Ia menegaskan komitmen para yowana untuk ikut menjaga keamanan dan kelancaran tradisi ogoh-ogoh serta perayaan Nyepi.
Dengan adanya langkah-langkah preventif ini, diharapkan perayaan Nyepi tahun ini dapat berlangsung dengan lebih aman dan khidmat, menjaga keharmonisan serta nilai sakral tradisi budaya Bali.
( Ags )
