Warga Antosari Pasang Spanduk Berisi Surat untuk Gubernur Bali Wayan Koster

Warga Antosari Pasang Spanduk Berisi Surat untuk Gubernur Bali Wayan Koster

Serba-Serbi533 Dilihat

Tabanan Bali, Surya Indonesia.net – Proyek pembangunan jalan tol Mengwi-Gilimanuk yang proses pembangunannya mangkrak sejak beberapa bulan lalu, membuat perwakilan warga Banjar Gilingan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali, yang lahannya terimbas pembangunan proyek ini nekat memasang spanduk untuk meminta kejelasan terkait pembangunan proyek ini.

Koordinator warga, I Nyoman Agus Suryawan menyatakan aksi memasang spanduk yang isinya ditunjukan kepada Gubernur Bali I Wayan Koster ini dilakukan karena surat yang dikirimkan ke pihak Provinsi Bali yang isinya menanyakan kejelasan pembangunan tol ini tidak ditanggapi.

“Kami memasang spanduk ini tepat lahan yang dipatok tepatnya di jalur Antosari-Pupuan, ini kami lakukan karena surat kami tidak direspon. Kami merasa resah terkait keberlanjutan proyek ini apakah dilanjutkan atau tidak. Padahal patok sudah dipasang di wilayah Banjar kami,” jelasnya.

Selain alasan tersebut, alasan lain yang mendasari aksi pemasangan spanduk ini diakui Suryawan karena sertifikat tanah yang terkena proyek jalan Tol ini sudah tidak bisa digunakan agunan di bank.

Dilanjutkan Suryawan jika proyek tol berjalan terus, sebenarnya warga yang lahannya terdampak pembangunan jalan tol ini sudah siap jika status lahan tersebut tidak bisa dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Namun karena proses pembangunannya mandeg, warga inipun resah dan mempertanyakan kejelasannya,apakah nantinya lahan mereka akan diberikan dana kompensasi atau akan ada inventaris ulang.

“Empat bulan lalu, tim dari proyek jalan tol Jagat Kerthi Bali melakukan pendataan atau inventarisasi lahan warga. Kami perlu tahu, karena sampai saat ini belum ada kejelasan, sementara patok yang dipasang di lahan produktif, sehingga kami terhambat untuk menambah komoditi di kebun atau di sawah,” paparnya.

Banjar Gulingan, Desa Antosari ada 50 warga yang terdampak pembangunan jalan tol Jagat Kerthi Bali dengan luas lahan 45 hektar. Suryawan menyebutkan, di banjarnya tersebut merupakan pintu masuk dan keluar jalan tol nantinya. Dengan adanya pemasangan spanduk ini, warga yang tanahnya terdampak berharap ada kejelasan dari Gubernur Bali Wayan Koster.

“Jika akan tetap dilanjutkan, warga Banjar Gulingan meminta kepastian, jika tidak warga meminta patok jalan tol dicabut dan kesepakatan soal sertifikat tanah ditiadakan. Sehingga sertifikat tanah bisa dimanfaatkan warga, begitupun warga yang ingin merenovasi rumahnya bisa melakukannya,” tambahnya. ( Agung )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *