Gilimanuk , Surya Indonesia.net – Untuk penguatan fasilitas pelabuhan Gilimanuk yang belum balance dengan pelabuhan Ketapang, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi bersama Bupati Jembrana I Nengah Tamba dan Senior Vice Presiden Infra 2 PT PP (Persero) Pande Ketut, melakukan groudbreaking di proyek dermaga IV Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
“Di Ketapang ada 4 dermaga yang kekuatannya sama. Di Gilimanuk juga ada 4 dermaga, hanya 3 yang sama dan yang 1 belum. Untuk itu perlu ditingkatkan sehingga seimbang,” ujar Puspadewi.
Dirut ASDP itu juga menyebut, jika pekerjaan dermaga ini ditargetkan rampung 31 Oktober 2023. Dengan harapan saat libur natal dan tahun baru nanti, lalu lintas penyebrangan di pelabuhan Gilimanuk sudah bisa berjalan dengan lancar.
Sementara, Bupati Nengah Tamba menyampaikan dimana langkah awal ini menjadi rangkaian perencanaan pembangunan menuju Jembrana emas 2026. Sebab dengan pembangunan pelabuhan Gilimanuk dan jalan Tol Jagat Kerthi Bali akan menjadi entry poin terhadap kesejahteraan masyarakat Jembrana.
“Saya berterimakasih pada PT ASDP Ferry Indonesia, yang secara resmi sudah memulai pengerjaan di dermaga ponton Gilimanuk menjadi dermaga MB,” ungkapnya.
Menurut Bupati, pelabuhan Gilimanuk sangat perlu berbenah karena mencerminkan wajah Jembrana, khususnya Bali, yang sebagai distinasi wisata dunia.
“Ini bukan pekerjaan menyeluruh, tapi bertahap. Anggarannya sekitar Rp 54 miliar untuk peningkatan dermaga ponton. Nantinya juga akan ada perbaikan lain di pelabuhan Gilimanuk, termasuk Terminal Gilimanuk,” imbuhnya.
Dengan penataan dan peningkatan Pelabuhan Gilimanuk, maka ada bonus didapat. Sebab, jika Tol Probolinggo – Banyuwangi selesai dikerjakan, maka akan banyak wisatawan menggunakan jalur darat dan masuk melalui Pelabuhan Gilimanuk.
“Arsitek Pelabuhan Gilimanuk ini akan menggunakan arsitektur khas Bali. Dan inti dari semua itu, kita ingin menciptakan sebuah ekosistem yang semua terintegrasi dengan baik,” pungkasnya. ( Agung )