MUKOMUKO | SURYA INDONESIA || – Komando Distrik Militer (Kodim) 0428 Mukomuko kembali melaksanakan latihan lapangan dalam meningkatkan kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana alam.
Latihan kali ini berlangsung di lapangan sepak bola Desa Lubuk Mukti, Kecamatan Penarik, pada Rabu 24 Desember 2025.
Simulasi penanggulangan bencana alam dipimpin langsung Dandim 0428 Mukomuko, Letkol Inf. Yokki Firmansyah melalui Pasi Op Kodim 0428 Mukomuko, Kapten Inf. Budi Syahrial.
Seperti biasa, sebelum dimulainya latihan terlebih dahulu dilaksanakan Apel pengecekan kesiapan latihan simulasi lanjutan penanggulangan bencana alam oleh Dandim yang diwakili Pasi Op. Setelah itu dilanjutkan Vidkon, arahan dan latihan simulasi penanggulangan bencana alam.
Dalam arahannya, Pasi Op Kodim 0428 Mukomuko, Kapten Inf, Budi Syahrial menyampaikan, sebelumnya telah dilaksanakan latihan simulasi penanggulangan bencana alam di Kecamatan Air Manjuto.
Dan hari ini Kembali digelar sebagai tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya sebagai upaya dini kesiapan dalam menghadapi bencana alam.
‘’Kegiatan ini untuk penyempurnaan latihan ketika menghadapi bencana. Pelatihan ini merupakan tahapan – tahapan lanjutan yang harus betul – betul kita siapkan jika dihadapkan dengan kondisi yang sebenarnya,’’ sampai Kapten Inf, Budi Syahrial.
Lanjutnya, sebagai satuan teritorial terus mengasah kemampuan dalam hal penanggulangan bencana alam sebagai antisipasi satuan dalam membantu pemerintah daerah mengatasi bencana alam maupun pasca bencana alam.
‘’Kami harapkan semua anggota yang terlibat agar laksanakan kegiatan dengan semangat dan penuh rasa tanggung jawab agar mendapatkan hasil yang maksimal nantinya,’’ harap Pasi Ops.
Kapten Inf, Budi Syahrial juga mengatakan,
latihan simulasi penanggulangan bencana alam yang digelar ini melibatkan segenap stakeholder terkait dengan jumlah peserta 157 orang terdiri dari masyarakat, relawan dan instansi terkait.
Tak tanggung-tanggung, simulasi kali ini dengan peralatan latihan yang lengkap sehingga tahapan latihan berlangsung antusias. Sehingga latihan dilapangan seolah-olah terjadinya bencana.
‘’Jadi tujuan simulasi ini tidak hanya meningkatkan kemampuan prajurit kita saja, tetapi juga mendidik masyarakat. Sehingga wawasan masyarakat lebih peka mengidentifikasi tanda-tanda bahaya, serta langkah-langkah yang harus diambil untuk melindungi diri dan orang lain,’’ pungkas Kapten Inf. Budi Syahrial. (zamheri)





















