BALI – Denpasar, Surya Indonesia.net – Pada hari Minggu tanggal 14 Desember 2025 pukul 10.00 Wita, situasi di perumahan Widuri Permai, Jalan Gunung Atena II, Padangsambian Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar, mulai kembali terkendali setelah terjadinya banjir setinggi sekitar 1 meter. Kejadian banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi yang melanda wilayah Kota Denpasar, yang membuat debit air di daerah tersebut meningkat drastis sejak dini hari.
Peristiwa banjir dimulai sekitar pukul 02.00 Wita ketika hujan turun dengan intensitas sangat tinggi selama beberapa jam. Akibatnya, debit air di kawasan Perumahan Widuri Permai meningkat secara cepat hingga mencapai ketinggian sekitar 1 meter, yang setara dengan sepinggang orang dewasa. Air segera meresap ke dalam hunian warga, membuat banyak rumah tergenang.
Tanpa menunggu lama, Babinsa Serda Bawi yang selalu siap siaga bergerak sigap melakukan evakuasi warga sejak pukul 02.00 Wita. Evakuasi dilakukan menggunakan 1 unit perahu karet untuk menyelamatkan warga yang terjebak di dalam rumah. Keberhasilan kerja cepat Babinsa ini membuat tidak ada korban jiwa yang tercatat dari kejadian banjir tersebut.
Dalam kejadian ini menurut Babinsa Serda Bawi mengungkapkan, “Sebanyak 27 KK tercatat terkena dampak banjir, dengan rumah-rumah mereka tergenang air. Meskipun demikian, proses pendataan kerusakan material masih sedang berlangsung untuk mengetahui jumlah dan tingkat kerusakan yang lebih rinci dari hunian warga,” pungkasnya.
Sambungnya, “selain evakuasi, bekerja sama dengan BPBD dan masyarakat melakukan pengurasan air untuk mengurangi debit air yang tergenang, dan terdapat 3 unit mesin penguras air yang digunakan. Saat ini, kami dan pihak BPBD, dan DLHK Kota Denpasar juga sedang melaksanakan penanganan lebih lanjut untuk mencegah terjadinya masalah serupa di masa depan dan membantu warga memulihkan kondisi.” ujar Babinsa Serda Bawi.
Kondisi membaik seiring dengan surutnya air banjir pada pukul 15.00 Wita. Warga yang sebelumnya dievakuasi mulai dapat kembali ke rumah masing-masing untuk memeriksa kondisi dan memulai proses pembersihan. Pihak berwenang terus memantau situasi cuaca dan kondisi saluran air di wilayah tersebut guna memastikan keamanan warga.
( red)





















