Karangasem , Surya indonesia.net – Petugas portal Nama KS yang di panggil Jro A Asal Banjar dinas pande , tugas di sidemen , menurut informasi yang kami kumpulkan dia yang mewilayahi sidemen selat rendang si tunjuk sebagai ketuanya juru bawa uangnya atau upeti, di rumah nya sekitar sudah hampir 2 tahun belakangan ini. Dimana dia sudah kelihatan membangun dengan biaya yang menelan kurang lebih 1M bangunan mewah tersebut berupa penyengker tebing semua. Dan ada pula mobil sebanyak 5 unit dan sepeda motor banyak di bawa oleh anak buahnya.

Menurut informasi banyak truk yang datang perharinya ke lokasi galian C ini yang luasnya kurang lebih sekitar 30000m .Praktik dugaan permainan antara oknum petugas portal dan sopir truk pengangkut material galian C kembali menjadi sorotan di Kabupaten Karangasem.
Fenomena lama ini kembali mencuat setelah sebuah unggahan viral seorang sopir truk yang mengeluhkan harga faktur yang tiba-tiba melonjak saat pemeriksaan di portal. Dalam unggahan tersebut, sopir asal Bangli itu mengaku harus membeli faktur ilegal dengan harga tak wajar, dari biasanya Rp250 ribu menjadi Rp300 ribu hanya dalam satu malam.
“Saya tidak bawa faktur, karena dapat material dari tambang yang tidak berizin. Tapi biasanya oknum petugas portal ada yang menawarkan faktur. Awalnya biasa beli Rp250 ribu, tapi waktu itu tiba – tiba naik jadi Rp300 ribu, makanya saya kecewa dan viralkan,” ungkapnya.
Sesuai aturan, setiap truk yang membawa material wajib menunjukkan faktur sah dari lokasi tambang yang terdaftar sebagai wajib pajak. Jika tidak, sopir harus diminta kembali untuk melengkapinya. Namun di lapangan, mekanisme ini kerap “dibengkokkan”. Sopir yang mengambil material dari tambang ilegal tetap nekat melintas demi harga yang lebih murah. Ketika tiba di portal tanpa faktur, oknum petugas diduga menawarkan faktur ilegal demi memuluskan perjalanan.
Menanggapi maraknya dugaan praktik tersebut, Kepala BPKAD Karangasem I Nyoman Siki Ngurah menegaskan bahwa penjualan faktur di portal tidak dibenarkan dalam kondisi apa pun. Siki Ngurah menambahkan bahwa pihaknya telah memberikan pembinaan, meningkatkan pengawasan, hingga memberikan peringatan keras kepada seluruh petugas portal. Edukasi juga terus dilakukan kepada sopir dan pengusaha galian.
( red )


















