Suryaindonesia.net|| Surabaya – Watro (57), seorang pensiunan karyawan Perum Damri, melakukan aksi nekat namun penuh makna: berjalan kaki dari Surabaya menuju Jakarta sejauh hampir 800 kilometer. Langkah ekstrem ini diambil demi menuntut hak pesangon pensiun berupa Jaminan Hari Tua (JHT) yang hingga kini belum ia terima, meski telah setahun sejak masa tugasnya berakhir.
Perjalanan Watro sempat singgah di kantor Damri Cabang Kota Semarang. Di sana, ia disambut hangat oleh rekan-rekannya sesama eks karyawan maupun yang masih aktif. Dalam sebuah warung makan, ia menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang diberikan.
Alhamdulillah, hari ini saya sudah sampai di Kota Semarang, dan diterima dengan hangat oleh teman-teman Damri Semarang. Terima kasih teman-teman Damri Semarang,” ucap Watro, dengan mata berkaca-kaca.
Watro terakhir menjabat sebagai Asisten Deputi Keuangan dan Perbendaharaan Damri Regional III Surabaya. Ia mengaku, perjuangannya ini bukan semata-mata demi dirinya sendiri, tapi juga demi rekan-rekan pensiunan Damri lain yang mengalami nasib serupa.
Dari dulu, waktu saya masih aktif, masalah JHT ini sudah jadi isu. Banyak teman-teman yang jadi korban. Saat pensiun, hak pesangon tidak langsung dibayarkan. Selalu ada alasan dan penundaan yang tidak jelas,” jelasnya.
Melalui aksi jalan kakinya ini, Watro berharap pemerintah, khususnya Kementerian BUMN, membuka mata dan segera menyelesaikan persoalan keterlambatan pembayaran pesangon bagi para pensiunan Damri.
Banyak teman-teman kami, bukan hanya di Surabaya, tapi di seluruh Indonesia, yang sudah purna tugas tapi belum menerima JHT. Kami memohon perhatian dari Bapak Presiden Prabowo dan Menteri BUMN untuk menuntaskan persoalan ini. Kami hanya ingin menikmati masa pensiun dengan tenang dan layak,” katanya.
Aksi Watro bukan hanya bentuk perjuangan atas hak pribadi, tapi juga menjadi simbol kegigihan para pekerja yang ingin haknya dihormati dan diberikan secara adil. Perjalanan kaki panjangnya menjadi tamparan bagi pihak-pihak yang masih abai terhadap kesejahteraan para purna bakti.