Breaking News

Pelajar SMK di Kota Serang, Violent Agra Castillo (16), harus menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Banten usai jatuh dari motor

Selasa, 26 Agustus 2025 - 22:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Serang Banten, Surya indonesia.net –  Pelajar SMK di Kota Serang, Violent Agra Castillo (16), harus menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Banten usai jatuh dari motor karena dipukul helm oleh oknum polisi pada Minggu (24/8). Paman korban, Andi, mengatakan Violent mengalami luka parah di bagian kepalanya.

“Dagu robek, bagian kepala belakang pecah sudah ke pembuluh darah, sama kaki luka-luka,” ujar Andi kepada wartawan, Selasa (26/8).

Andi bilang sudah tiga hari Violent dirawat di rumah sakit. Namun kondisinya belum menunjukkan perkembangan yang baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kondisi masih koma, masih dirawat di ICU, sudah 3 hari ini belum ada perkembangan,” ujarnya.

Sementara itu ayah korban, Benny Permadi, mengaku dirinya sampai saat ini belum percaya bila luka yang diderita anaknya disebabkan karena kecelakaan sepeda motor.

Menurut Benny, dari hasil diagnosis medis menunjukkan ada tulang kepala yang mengalami retak hingga amblas yang disebabkan hantaman benda keras.

“Kalau dilihat, bukan benturan aspal, karena posisi (tulang kepala) anak saya retaknya ngeblur, ambles bagian belakang telinga, tengkorak bagian atas (kepala) retak,” kata Benny.

Dari kesaksian teman-teman anaknya, Benny bilang bahwa korban dihantam dengan helm seorang oknum polisi. Korban yang dihajar saat mengendarai sepeda motor kemudian terjatuh dan terseret beberapa meter.

“Saya awalnya masih mengira anak-anak ini mungkin salah, tapi mereka berani bilang di depan polisi, berarti memang melihat langsung. Ya, kalau anak salah, ditegur, dihukum wajar, bukan dipukul sampai koma begini,” ungkapnya.

Menurut keterangan dari Kabid Propam Polda Banten Kombes Pol Murwoto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 02.15 WIB. Saat itu polisi mendapat informasi adanya balap liar di Jalan Syekh Nawawi Al Bantani.

Setibanya di sana, gerombolan pemuda itu berusaha melarikan diri saat melihat petugas. Termasuk Violent, ia juga kabur mengendarai motornya tanpa menghidupkan lampu. Menurut polisi, saat itu Violent hampir menabrak personel patroli Bripda MA.

“Sekitar pukul 02.45 WIB kendaraan roda dua yang menuju arah tim 2 tidak menyalahkan lampu utama kaget melihat petugas yang sudah berada di badan jalan sehingga salah satu personel patroli Bripda MA refleks melemparkan helm diduga mengenai pengendara tersebut yang diketahui bernama Violent Agara Casttilo, berusia 16 tahun, siswa SMK 2 Serang,” kata Murwoto kepada kumparan, Selasa (26/8).

Akibat lemparan helm Bripda MA, Violent terjatuh dari motornya dan terseret beberapa meter. Violent mengalami luka di bagian wajah dan kepala karena ia tak mengenakan helm. Korban yang terluka dibawa Bripda MA ke rumah sakit.

Marwoto mengatakan keterangan itu juga berdasarkan klarifikasi para saksi.

“Bahwa berdasarkan klarifikasi para saksi menerangkan bahwa kendaraan roda dua yang dikendarai korban terlihat seperti akan menabrak Bripda MA sehingga personel tersebut melempar helm ke arah Violent Agara Casttilo, kaget dan terjatuh serta terseret sekitar 10 meter, setelah itu personel Ditsamapta membawa korban tersebut ke rumah sakit RSUD Provinsi,” tuturnya.

Dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV, lanjut Murwoto, tak ditemukan pemukulan terhadap para pemuda yang melakukan balap liar di lokasi.

Ia menambahkan, di lokasi Violent terjatuh juga tak ada CCTV.

“Berdasarkan hasil pengecekan rekaman CCTV petugas patroli mengadang kendaraan R2 dengan cara memberhentikan kendaraan dan ancang-ancang melempar helm yang dikenakan sedangkan rekaman video pemukulan tidak terekam oleh karena CCTV dikarenakan sekitar TKP korban terjatuh tidak ada CCTV,” tuturnya.

( red )

Berita Terkait

Tiga Wartawan Jember Somasi Oknum Guru MTsN 1 Jember, Tak Terima Dilecehkan
SHE: PEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL UNTUK SOEHARTO ADALAH PENGHIANATAN
Proyek Paving Desa Jelbuk Disoal Warga Tidak Distamper
Aroma Propaganda dan Dana Desa, Wali Gurun Dikepung Sorotan Publik
Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara
Memalukan! Tak lulus ujian Kenaikan pangkat Bidan Farida menyebarkan Hoax ada pungli di BKPSDM Deli Serdang
Pengusaha Asing Berikan Keterangan,” Bantahan , ” Melalui Kuasa Hukumnya Terkait Adanya Sidang Kasus Narkoba Daniel Domalski Di On Denpasar Bali.
ALVHI PECI: SUMPAH PEMUDA, SUMPAH KITA

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 18:37 WIB

Tiga Wartawan Jember Somasi Oknum Guru MTsN 1 Jember, Tak Terima Dilecehkan

Minggu, 2 November 2025 - 16:18 WIB

SHE: PEMBERIAN GELAR PAHLAWAN NASIONAL UNTUK SOEHARTO ADALAH PENGHIANATAN

Sabtu, 1 November 2025 - 09:05 WIB

Proyek Paving Desa Jelbuk Disoal Warga Tidak Distamper

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Aroma Propaganda dan Dana Desa, Wali Gurun Dikepung Sorotan Publik

Kamis, 30 Oktober 2025 - 16:07 WIB

Panglima TNI Dampingi Menhan RI Tinjau Panen Kedelai Garuda Merah Putih di Lampung Utara

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Memalukan! Tak lulus ujian Kenaikan pangkat Bidan Farida menyebarkan Hoax ada pungli di BKPSDM Deli Serdang

Rabu, 29 Oktober 2025 - 02:14 WIB

Pengusaha Asing Berikan Keterangan,” Bantahan , ” Melalui Kuasa Hukumnya Terkait Adanya Sidang Kasus Narkoba Daniel Domalski Di On Denpasar Bali.

Selasa, 28 Oktober 2025 - 22:04 WIB

ALVHI PECI: SUMPAH PEMUDA, SUMPAH KITA

Berita Terbaru