SHE: HAIDAR ALWI DAN REVOLUSI SOSIAL, RAKYAT BANTU RAKYAT

Serba-Serbi16 Dilihat

JAKARTA, SURYA INDONESIA, – Rakyat Indonesia hari ini sedang dicekik oleh keadaan. Harga kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan mencekik, lapangan kerja susah, dan pelayanan kesehatan justru jadi ajang bisnis.

Namun pejabat-pejabatnya malah sibuk berdebat, saling jegal, pesta pora di hotel mewah, hingga berjoget-joget di panggung kekuasaan.

Bahkan anggota DPR yang berasal dari pelawak yang tidak lucu, Eko Patrio itu malah terus mempertontonkan kekonyolannya.

Ia baru saja dihujat oleh ribuan netizen karena joget-joget di ruang parlemen, setelah itu bukannya kapok, tapi ia malah pamer joget-joget lagi di tempat lain.

Apa pejabat-pejabat itu tidak punya hati nurani? Apa mereka tuli terhadap jeritan rakyat?

Jika negara absen dalam mengurus rakyatnya, siapa yang hadir? Jika menteri-menteri sibuk korupsi dan pejabat-pejabatnya sibuk mengamankan kursi politik, siapa yang mengisi kekosongan di lapangan?

Jangan kaget, jawabannya adalah satu nama: Haidar Alwi, melalui Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute.

Negara Absen, Haidar Alwi Hadir

Negara ini punya APBN ribuan triliun rupiah, tapi tetap saja anak yatim terlantar di jalanan, ODGJ dibiarkan telanjang, dan rakyat miskin harus memilih antara makan atau bayar listrik.

Lalu datanglah Haidar Alwi dengan Haidar Alwi Care (HAC): sebuah gerakan sosial yang bukan hanya slogan, tapi aksi nyata di seluruh penjuru negeri.

Disaat pejabat sibuk melanggengkan dinasti politik, Haidar Alwi justru mendirikan rumah singgah untuk ODGJ dan lansia terlantar, membagikan beras untuk rakyat miskin, memberi modal usaha untuk pedagang kecil, hingga menanggung biaya berobat rakyat yang ditolak rumah sakit.

Di saat menteri-menteri sibuk pamer proyek, Haidar Alwi lewat Haidar Alwi Institute (HAI) justru menggelar diskusi, kajian, dan peta jalan agar kekayaan alam Indonesia tidak lagi dikuasai asing, tapi kembali ke pangkuan rakyat.

Program Rakyat Bantu Rakyat (RBR): Bukti Bukan Omong Kosong

Program Rakyat Bantu Rakyat (RBR) yang digagas Haidar Alwi bukan teori di atas kertas, tapi gerakan yang bisa disentuh rakyat kecil. Apa saja?

1. Santunan 2 juta anak yatim dan dhuafa di seluruh Indonesia.

2. Rumah singgah di berbagai kota untuk ODGJ, lansia, dan rakyat miskin terlantar.

3. Pembagian beras puluhan ribu ton setiap bulan ke berbagai daerah.

4. Modal usaha mikro untuk pedagang kecil, agar tidak terjerat rentenir.

5. Pendidikan gratis melalui Rumah Pintar yang dibangun di kampung-kampung.

Apa pejabat negara yang digaji miliaran setiap bulan mampu menandingi program ini? Bukankah seharusnya kerja-kerja sosial seperti ini menjadi tanggung jawab negara, bukan hanya satu orang bernama Haidar Alwi?

Sosok Haidar Alwi: Mutiara Tersembunyi yang Bekerja untuk Rakyat

Haidar Alwi bukan sekadar dermawan. Ia seorang cendekiawan brilian, yang tajam menganalisa emas, nikel, hingga energi terbarukan.

Ia bukan pejabat, bukan konglomerat, tapi kerja-kerjanya melampaui menteri-menteri yang sekarang duduk di kursi empuk istana.

Lihatlah, ketika banyak pejabat sibuk korupsi, Haidar Alwi sibuk turun ke jalan berbagi beras.

Ketika pejabat sibuk plesiran, Haidar Alwi sibuk mendirikan rumah singgah. Ketika pejabat sibuk joget di panggung, Haidar Alwi sibuk menyantuni anak yatim.

Saya sebut Haidar Alwi ini sebagai “Mutiara tersembunyi”. Kilauannya tidak ia gunakan untuk menyilaukan rakyat, tapi untuk menerangi jalan bagi mereka yang sedang hidup dalam gelap kemiskinan.

Peringatan untuk Elite Politik

Lalu kenapa sosok seperti ini tidak diberdayakan negara? Kenapa Prabowo dan Gibran lebih senang mempertahankan menteri-menteri yang malas, hedonis, dan terindikasi korup, daripada mengangkat orang-orang seperti Haidar Alwi? Apakah negara ini sudah begitu buta hingga tidak bisa membedakan mana emas murni dan mana besi berkarat?

Jangan salah, rakyat bisa marah kapan saja. Kasus demo Pati kemarin adalah bukti. Api dalam sekam bisa meledak sewaktu-waktu, dan rakyat akan mencari pemimpin alternatif yang nyata bekerja.

Jika negara terus sibuk mempertahankan pejabat gagal, jangan kaget bila rakyat lebih percaya pada gerakan sosial seperti Rakyat Bantu Rakyat.

Revolusi Sosial Sudah Dimulai

Rakyat sudah terlalu lelah dengan janji palsu dan jargon kosong. Tapi rakyat juga sudah melihat contoh nyata dari Haidar Alwi. Ia bukan pejabat, tapi kerjanya melampaui pejabat. Ia bukan konglomerat, tapi kepeduliannya melampaui pengusaha besar.

Rakyat Bantu Rakyat adalah revolusi sosial yang sudah dimulai. Jika elite masih tuli, jangan salahkan rakyat bila nanti suara mereka akan menggema bersama Haidar Alwi Care dan Haidar Alwi Institute.

Sapere Aude!…(Beranilah berpikir!). Jika negara absen, maka rakyatlah yang hadir. Dan bersama Haidar Alwi, rakyat sudah menemukan jalannya. (SHE)

Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.
Saiful Huda Ems (SHE). Lawyer, jurnalis dan analis politik.