Keamanan publik (kepolisian) di pertanyakan dimana keamanan dan kenyamanan yang di janjikan oleh pihak keamanan publik (polisi)

Keamanan publik (kepolisian) di pertanyakan dimana keamanan dan kenyamanan yang di janjikan oleh pihak keamanan publik (polisi)

Kriminal9 Dilihat

Denpasar , Surya indonesia.net –  Seorang pengendara yang melintas di kawasan Lumintang, Denpasar Utara, Kota Denpasar, Bali tiba-tiba dihadang dan diserang geng anak muda, pada Sabtu 2 Agustus 2025 tengah malam.

Korban IGPW (31) asal Batubulan terkulai tak berdaya karena mengalami patah kaki karena juga sempat ditabrak.

Parahnya korban yang juga memiliki masalah pengelihatan dengan menggunakan kaca mata, karena dikeroyok geng anak muda itu kaca mata korban dan helmnya hancur. Korban kemudian dievakuasi oleh petugas medis Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar yang mendapat laporan warga.

“Evakuasi korban pengeroyokan,” kata Petugas Medis, Wayan Robert .

Disampaikan Wayan, korban mengalami patah pada kaki kanan sehingga harus dievakuasi dengan pemasangan bidai, selain itu, korban juga mengalami luka lecet di bawah mata kiri.

Di tengah malam yang harusnya tenang untuk tidur nyenyak atau setidaknya scroll TikTok, Lumintang justru jadi panggung “Fast & Furious: Bali Drift (Tapi Tanpa Lisensi)”. Sabtu (2/8/2025) tengah malam, seorang pengendara, IGPW (31) asal Batubulan, mendadak jadi bintang utama, sayangnya bukan di acara stand-up comedy, tapi di arena “geng anak muda” yang lebih mirip cosplay GTA.

Ceritanya, IGPW melintas santai, mungkin sambil mikir sarapan besok mau nasi jinggo atau tipat cantok. Tiba-tiba, geng anak muda menghadang, lalu menyerang. Bonus dramanya: korban sempat ditabrak. Endingnya? Kaki kanan patah, helm dan kacamata hancur, seakan geng ini sedang unboxing “penderitaan versi komplit”.

Korban yang sudah setengah pingsan akhirnya dievakuasi petugas BPBD Kota Denpasar. Petugas medis, Wayan Robert, menyampaikan korban harus dipasang bidai di kaki dan punya bonus luka lecet di bawah mata kiri. Ironinya, kacamata korban juga hancur, jadi bukan cuma kaki yang patah, tapi pandangan masa depan juga makin buram (literally).

Peristiwa ini bikin banyak warga bertanya: “Ini Lumintang atau arena battle royale?” Apalagi, di tengah Bali yang katanya destinasi dunia, keamanan seperti ini bikin wisatawan dan warga lokal sama-sama geleng kepala.

Netizen pun mulai ramai di medsos. Ada yang bilang ini akibat terlalu banyak nonton film gangster, ada juga yang sindir, “Mungkin geng ini lagi audisi jadi villain di GTA VI versi Bali.” Tapi serius, kejadian seperti ini bukan sekadar bahan guyon, melainkan tanda tanya besar: keamanan publik lagi di mana?

Jangan hanya buat janji dan trending topik kinerja yang palsu ke publik tapi kenyataan masih banyak kriminalitas di jalanan mengganggu kenyamanan dan keamanan warga.

Masyarakat butuh bukti nyata akan kinerja kepolisian. Bukan sekedar omongan kosong yang tidak terbukti.

( red )