Deenpasar, Bali — Setelah dilaporkan oleh Ipda H. atas dugaan fitnah dan pencemaran nama baik, Dede memberikan tanggapan tegas dengan membeberkan sebuah rekaman video yang memperlihatkan pengakuan dari seseorang bernama Wayan Dendut.
Dalam video tersebut, Wayan Dendut mengaku ipda H pernah mendatangi sebuah gudang yang diduga menjadi lokasi penimbunan solar subsidi di wilayah Serangan, Bali. Lebih mengejutkan lagi, dalam pengakuannya, Wayan dendut juga menyebut bahwa Ipda H. diduga menerima “atensi” dari kantor seorang pria yang dikenal dengan sebutan Pak Man Tompel.
Dede membantah tuduhan fitnah yang dialamatkan kepadanya dan menegaskan bahwa dirinya hanya menyampaikan informasi berdasarkan fakta lapangan serta bukti video yang telah dikantonginya.
“Ini bukan fitnah. Saya punya rekamannya. Harusnya ini diselidiki, bukan saya yang diseret,” ujar Dede saat dikonfirmasi oleh awak media.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Bali terkait dugaan keterlibatan oknum aparat dalam kasus tersebut. Warga pun mulai angkat suara, meminta aparat penegak hukum bertindak tegas dan profesional.
“Masyarakat kecewa karena belum ada penindakan. Kalau benar ada oknum polisi yang terlibat, harus ditindak tegas, bahkan diberhentikan tidak dengan hormat (PTDH),” tegas salah satu tokoh masyarakat di Denpasar.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut kredibilitas aparat kepolisian di tengah upaya pemerintah menekan praktik penimbunan bahan bakar bersubsidi yang merugikan negara dan masyarakat kecil.
Redaksi membuka ruang hak jawab dan klarifikasi lebih lanjut kepada Ipda H. maupun Polda Bali agar pemberitaan tetap berimbang dan objektif sesuai dengan prinsip jurnalistik.
( red )
