Berawal dari Hidup Di Jalan sebagai Sopir Fuso, Umar Dani Kini Menjadi Wartawan Inspiratif secara Otodidak

Muara Enim

SURYA INDONESIA NET-

Muara Enim, Sumsel – Perjalanan hidup Umar Dani benar-benar menginspirasi. Pria asal Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan ini dulunya menghabiskan sebagian besar waktunya di jalan sebagai sopir truk Fuso lintas provinsi. Namun siapa sangka, kini ia dikenal sebagai wartawan aktif—semua itu diraihnya tanpa pendidikan jurnalistik formal, melainkan melalui proses belajar secara otodidak.

Selama bertahun-tahun menjadi sopir, Umar Dani terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan di jalan. Di sela-sela tugas mengantar barang, ia kerap mencatat kejadian-kejadian unik dan penting yang ditemuinya. Dari kebiasaan itulah tumbuh ketertarikannya pada dunia jurnalistik.

“Saya hanya lulusan sekolah biasa, tidak pernah ikut kuliah atau pelatihan jurnalistik. Tapi saya belajar sendiri dari membaca, mengamati, dan mencoba menulis apa yang saya lihat dan rasakan,” ungkap Umar Dani saat ditemui di lapangan.

Setelah berhenti dari profesi sopir, Umar mulai menulis untuk blog pribadi dan aktif mengirimkan laporan ke media lokal. Tanpa bekal ijazah jurnalistik, hanya berbekal niat dan kemauan belajar, akhirnya ia dipercaya menjadi wartawan tetap di salah satu media online lokal di Sumatera Selatan.

Kini, Umar dikenal sebagai wartawan yang kritis, jujur, dan sangat dekat dengan masyarakat. Ia kerap meliput isu-isu penting, mulai dari pelayanan publik, pembangunan infrastruktur desa, hingga kegiatan sosial di Kecamatan Sungai Rotan dan sekitarnya.

“Bagi saya, menjadi wartawan bukan soal gelar, tapi soal keberanian menyampaikan fakta. Dan pengalaman saya di jalan memberi banyak pelajaran tentang realitas hidup masyarakat,” ujarnya.

Kisah Umar Dani menjadi bukti bahwa siapa pun bisa meraih cita-cita dengan kerja keras, niat, dan kemauan belajar. Dari sopir Fuso yang hidup di jalanan, kini ia menjadi pewarta yang disegani—semua diraih secara otodidak, tanpa pendidikan khusus.

By pimpred

Pewarta: Haryono