Komunitas Budaya Jowo Line Dance ini melibatkan pegiat seni dan budaya menari bersama di Hutan Malabar, mereka mbekso atau menari untuk memperingati Hari Lansia Nasional. Kamis, (30/5/2025)
Ia menginisiasi pemanfaatan hutan kota sebagai ruang terbuka hijau dan menjadi destinasi wisata yang nyaman dan ramah bagi pengunjung begitu sempurna dilengkapi gelaran mbekso full of beutiful art.
“Kiprah mbekso ini sudah edisi ke-27 di Hutan Kota Malabar,” tutur Ki Rinto.
“Pada prinsipnya kiblat kita ingin melestarikan budaya. Sebab, di era kekinian, generasi muda dan tua sudah terkontaminasi budaya asing,” sambungnya.
Saking cintanya dengan budaya, Ki Rinto tergerak melestarikan budaya Jawa yang diungkapkan dengan berdirinya Jowo Line Dance.
Dalam kontek ini, ia mencoba menyatu dengan alam dan berekspresi lewat nari di Hutan Kota dan kolaborasi dengan beberapa komunitas antara lain:
Srikandi PP, APKLI, Perempuan Bersanggul Nusantara, Citra Kebaya Indonesia, Komunitas Cinta Berkain Indonesia, HKTI Perempuan Tani, dan Komunitas Kain Kebaya Indonesia, Malang Dance Indonesia.
Semakin indah dengan iringan musik tembang lawas dan kekinian mengandung pitutur, disamping, koreografi hasil karya sendiri.
Menurutnya, Hutan Malabar ini jantung kota untuk merawat dan menjaga adalah tanggungjawab semua pihak, baik pemerintah dan masyarakat.
Lebih lanjut, disamping hutan sebagai paru-paru kota, juga berfungsi sebagai ruang bagi pelaku seni dan budaya beraktivitas.
Ruang terbuka hijau ini menjadi tempat mengasah dan melestarikan budaya dan lingkungan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal maupun asing.
Pada kesempatan itu, Penggagas Kampung Budaya Polowijen, Isa Wahyudi akrab disapa Ki Demang, menyatakan baru kali ini hutan kota sebagai ruang budaya.
Gelaran ini, lanjutnya, sebagai pionir terobosan atraktif bahwa gelar budaya dan seni biasanya di gedung, kini bisa di hutan kota.
Acara diawali jagong guyon maton dipandu Samsul Subakri akrab disapa Mbah Karjo.
Adapun talkshow lansia oleh Dewi Yohana dari Himpsi Malang. Tari Topeng Malang Grebeg Sabrang dari Kampung Budaya Polowijen dan tembang dolanan dari Miben Voice tampil memukau.
Rendra Fatrisna dari Depdikbud Kota Malang mengapresiasi kiprah para pegiat seni dan budaya.
“Budaya milik kita semua, yang muda dan tua sama saja, justru Jowo Line Dance dan semua komunitas ini hadir memberi teladan pelestarian budaya kepada generasi muda dengan mengambil momentum Hari Lansia,” tutur Rendra. ***)