Denpasar , Surya indonesia.net – Dalam rangka mendukung rencana pemerintah terkait pengembangan Kawasan Rendah Emisi (KRE) di wilayah Sanur, Kapolsek Denpasar Timur (Dentim) Kompol I Ketut Tomiyasa, S.H.,M.H., menghadiri kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dan Lokakarya Pemetaan Relasi Kuasa yang digelar oleh Populix dan WRI Indonesia, pada Rabu (21/05/2025) pukul 09.00 Wita, bertempat di The Cakra Hotel, Jalan Bypass Ngurah Rai No.28, Tohpati, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur.
Kegiatan FGD ini diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai elemen, antara lain perwakilan Dinas Perhubungan Kota Denpasar, Dinas PU, Dinas Pariwisata, Kepala Desa Sanur Kaja, Bendesa Adat Intaran, perwakilan pemuda dan komunitas transportasi lokal seperti Sanur Bersatu Transportasi serta BUMDes Intaran. Turut hadir pula narasumber dari Populix dan WRI Indonesia, di antaranya Naufal Nazmi, Ngurah Pramana, dan Fairuzia Rahman.
FGD ini bertujuan untuk menggali dan memetakan persepsi awal masyarakat, kesiapan sosial-ekonomi, serta relasi kuasa lokal dalam mendukung implementasi Kawasan Rendah Emisi (KRE) sebagai bagian dari upaya mengurangi polusi udara dan mendorong perilaku transportasi berkelanjutan. Paparan hasil survei baseline sosial-ekonomi menunjukkan bahwa mayoritas warga Sanur menyadari pentingnya menjaga lingkungan, namun masih menghadapi keterbatasan dalam perilaku ramah lingkungan, infrastruktur, serta kesiapan beralih ke transportasi listrik.
Kapolsek Dentim Kompol I Ketut Tomiyasa S.H.,M.H., menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Menurutnya, keterlibatan aparat keamanan sangat penting untuk memahami dinamika sosial masyarakat di tengah kebijakan strategis seperti KRE, sekaligus menjaga stabilitas dan kelancaran dalam implementasinya di kemudian hari.
Kegiatan FGD berlangsung interaktif, dengan sesi diskusi paralel yang membahas hasil survei, konteks lokal, serta strategi kolaborasi lintas sektor.
( ags )