Luncurkan Buku 50 Tahun Perjalanan Apel Hendrawan, Keberhasilan Melewati Masa Kelam Melalui Karya Seni

Luncurkan Buku 50 Tahun Perjalanan Apel Hendrawan, Keberhasilan Melewati Masa Kelam Melalui Karya Seni

Serba-Serbi99 Dilihat

Denpasar, Surya indonesia.net  – Di dunia yang semakin menjadikan spiritualitas dan seni sebagai komoditas, seniman asal Sanur Wayan ‘Apel’ Hendrawan hadir sebagai perwujudan hidup dari kejujuran, ketangguhan, dan keaslian kreatif yang berakar kuat.

Dalam merayakan 50 tahun perjalanan kehidupannya yang diwarnai oleh kegelapan dan penebusan, Apel Hendrawan menggelar pameran solo retrospektif bertajuk 50 Years, A Journey. Apel Hendrawan’ yang akan digelar di Titik Dua Ubud, Gianyar dan dibuka pada 21 Mei 2025.

Perayaan ini bukan hanya sekedar pameran seni dan peluncuran buku, tetapi ini merupakan kesaksian atas jiwa yang telah berjalan melewati berbagai kegilaan, bangkit dari keputusasaan, dan muncul dengan suara yang ditempa dalam api ujian hidup.

Buku setebal 220 halaman ini ditulis oleh Arif Bagus Prasetyo, Wayan Westa, Richard Horstman, dan Dian Dewi Reich.

Salah satu penulis buku, Wayan Westa mengungkapkan, Apel Hendrawan bukanlah pelukis yang lahir dari sekolah seni, “Kehadiran beliau sebagai pelukis, bukan pelukis yang lahir dari sekolah dan perguruan tinggi, tetapi beliau adalah pelukis yang secara otodidak yang terbenturkan oleh sejumlah masalah, dan mungkin secara DNA gen itu sudah muncul sejak dalam kandungan”, ungkapnya dalam konfrensi pers yang digelar di Sanur pada Sabtu(17/052025).

Sebagai seniman multidisiplin, pelukis, seniman tato, aktivis lingkungan, dan pendeta Hindu di Bali, kisah hidup Apel Hendrawan melampaui permukaan seni yang ditentukan oleh tren sesaat.

Lahir ditengah budaya yang kini tertekan oleh pariwisata dan fusi global, karya Apel Hendrawan membawa kita kembali pada sesuatu yang abadi dan relevan, seni yang lahir dari proses, penderitaan, dan perjalanan spiritual.

( ags )