Badung , Surya Indonesia.net – Kodam IX/Udayana menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Bidang Intelijen Tahun Anggaran 2025 di Aula Jeron Simangunsong Deninteldam IX/Udayana, Kuta, Bandung, pada Rabu (26/2/2025). Kegiatan ini dibuka oleh Asisten Intelijen Kasdam IX/Udayana, Kolonel Inf Oki Andriansyah, dengan dihadiri seluruh pejabat intel, Penerangan dan Sansi secara langsung maupun virtual.
Pada kesempatan tersebut Asintel menekankan pentingnya mencermati pelaksanaan program kerja serta efisiensi anggaran. Ia mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini sebagai ajang komunikasi dan evaluasi guna meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas di bidang intelijen, sandi, siber, dan penerangan.
“Rakernis ini bertujuan untuk menyamakan pola pikir, sikap, dan tindak aparat intelijen dalam menjalankan tugas, meningkatkan kemampuan serta kekuatan satuan secara optimal, serta mendukung kebijakan Pangdam IX/Udayana di bidang intelijen,” jelas Kolonel Inf Oki Andriansyah.
Sementara itu Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, S.E., M.M., M.Hi., dalam paparannya menyampaikan kebijakan penerangan untuk Tahun Anggaran 2025 dengan mengacu pada pokok-pokok kebijakan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad). Salah satu fokus utama adalah peningkatan kapabilitas aparat dan satuan di bidang intelijen, sandi, siber, serta penerangan guna mendukung pelaksanaan tugas.
Kolonel Agung Udayana menekankan pentingnya koordinasi dan sinkronisasi tugas siber dengan penerangan di lingkungan TNI AD untuk meningkatkan interoperabilitas. Pengamanan berbasis teknologi diharapkan dapat menekan pelanggaran, sementara diplomasi militer terus diperkuat guna mendukung kebijakan luar negeri yang bebas dan aktif. Pembentukan satuan penerangan di tingkat Kodim juga menjadi langkah yang strategis dalam mendukung tugas Satkowil.
“Sinergi intelijen, sandi, siber dan penerangan menjadi kunci utama dalam kebijakan ini. Satuan penerangan bertugas mengumpulkan data, merumuskan konten, dan mendistribusikannya melalui berbagai platform media. Intelijen menganalisis informasi, membentuk opini, dan mengevaluasi situasi, sementara sandi dan siber berfokus pada pemantauan, analisis, serta penegakan hukum siber,” ujarnya.
Kapendam IX/Udayana juga menekankan pentingnya publikasi yang tepat waktu agar informasi tetap bernilai strategis. Selain itu, publikasi kegiatan harus dikendalikan dengan sistem laporan yang ketat sebagai bentuk pengawasan. Waktu menjadi faktor penting dalam pemberitaan, sehingga setiap informasi harus dipublikasikan secara cepat dan akurat agar tetap relevan.
Sebagai upaya meningkatkan efektivitas komunikasi, Kapendam IX/Udayana menyampaikan bahwa pentingnya komunikasi inklusif. Koordinasi antara Pendam, Penrem, dan Pendim harus diperkuat agar tidak berjalan secara terpisah. Selain itu, kemitraan strategis dengan media, wartawan, dan masyarakat perlu terus dijalin untuk memperluas jangkauan informasi serta memperkuat citra positif TNI AD di tengah masyarakat.
Rakernis ini ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan serta bertukar gagasan guna meningkatkan efektivitas kerja intelijen di lingkungan Kodam IX/Udayana. Dengan adanya Rakernis ini, diharapkan satuan intelijen Kodam IX/Udayana semakin solid dan mampu menghadapi tantangan yang semakin kompleks di masa mendatang.
( Ags )