Tingkatkan Kompetensi Amil dan Sinergi Filantropi, BMH Tulungagung Study Banding ke Malang

Sosial262 Dilihat

KOTA MALANG, SURYA INDONESIA, – Tiga Amil Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Tulungagung, yaitu Latif, Dzikri, dan Yanuar, menjalani program studi banding ke BMH Malang selama tiga hari, mulai Rabu hingga Jumat (21-24/1/2025).

Program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi amil dalam pengelolaan filantropi, meningkatkan wawasan, dan menjalin sinergi strategis lintas wilayah. Jumat, (24/1/2024)

Lukmanul Hakim, Ketua BMH Malang, menyambut hangat kedatangan delegasi BMH Tulungagung. Ia menilai program ini sebagai langkah penting untuk mempererat kolaborasi antar-BMH di Jawa Timur.

“Kami sangat antusias dengan studi banding ini. Selain memperluas wawasan filantropi, kegiatan ini juga membuka peluang bagi kedua belah pihak untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman,” ujar Lukman.

Selama program berlangsung, ketiga amil BMH Tulungagung didampingi oleh tiga mentor dari BMH Malang yang telah berpengalaman di bidang masing-masing: Agus (spesialis corporate), Heri (spesialis dokter), dan Ismu (spesialis PNS).

Pendampingan ini mencakup pelatihan narasi, materi presentasi, hingga teknik eksekusi program lapangan.

Menurut Latif, Dzikri, dan Yanuar, banyak sekali insight baru yang mereka peroleh dari kegiatan ini, di antaranya teknik menyusun materi yang lebih efektif, cara pelaksanaan program yang signifikan, hingga keberhasilan menjalin kerja sama dengan donatur baru.

Salah satu pencapaian penting dalam studi banding ini adalah sinergi antara BMH Tulungagung dan media lokal, Jatimku.com.

Kerja sama ini memungkinkan BMH Tulungagung untuk mempublikasikan berbagai kegiatan mereka secara gratis.

Agus, Direktur Jatimku.com, mengungkapkan bahwa kerja sama semacam ini sangat mendukung pengembangan filantropi.

“Jika dihitung dalam nilai komersial, layanan ini setara dengan Rp10 juta per tahun,” ujar Agus.

Tidak hanya itu, BMH Malang juga mengajak para amil dari Tulungagung untuk berpartisipasi dalam penggalangan donasi beras tahfidz yang akan disalurkan ke Pondok Pesantren Tahfidz Al Furqan.

Program ini merupakan bagian dari kolaborasi rutin BMH Malang dengan Grounded Business Coaching binaan Coach Dr. Fahmi.

Agus menambahkan, “Kami ingin memastikan bahwa program-program seperti ini tidak hanya berdampak bagi penerima manfaat, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi para amil dalam menjalankan tugasnya.”

Studi banding ini menjadi momen penting bagi BMH Tulungagung untuk meningkatkan profesionalisme dalam melayani masyarakat.

Dengan wawasan dan strategi baru yang mereka peroleh, diharapkan mereka mampu memberikan dampak yang lebih besar bagi komunitas yang membutuhkan. (ags/kw)