Gianyar , Surya Indonesia.net – Polres Gianyar melaksanakan siding BP4R ( Badan Pembantu Penasehat Perkawinan, Perceraian dan Rujuk kepada pasangan mempelai Briptu Kadek Ari Widya Kuswara, S.H dengan Ni Ketut Ayu Fridayanti, S.Ak dan Bripda I Gede Feldika Dwiana, S.Tr. Tra dengan I Gusti Agung Rima Wijayanti, S.M. bertempat di Ruang Gelar Sat Reskrim Polres Gianyar. Selasa (17/12/24)
Kegiatan dipimpin oleh Wakapolres Gianyar Kompol Yusak Agustinus Sooai, S.I.K, Sekretaris Sidang /Kabag SDM Polres Gianyar Kompol Luh Putu Sri Sumartini, S.H., M.H, dan Rohaniawan Hindu Polres Gianyar Jro Mangku AIPTU I Wayan Balik Antara
Ketua Sidang Kompol Yusak Agustinus Sooai, S.I.K pada intinya menyampaikan bahwa pernikahan merupakan pertemuan dua insan yang berbeda menjadi satu, baik dari segi pikiran maupun yang lainnya, tidak hanya untuk kedua mempelai, tetapi juga kedua keluarga, tujuan pernikahan itu adalah untuk mencapai kebahagiaan dan mendapat keturunan, harus saling mengerti antar pasangan, maknai arti sebuah perkawinan, setiap manusia tidak ada yang sempurna namun kepada kedua mempelai bagaimana caranya harus bisa saling melengkapi saling menutupi kekurangan masing-masing, mohon saling mengisi, ego masing-masing harus di hilangkan, bangun rumah tangga mulai dari nol, membangun rumah tangga tentu ada gelombangnya baik kecil maupun besar, namun bagaimana kita menghadapi agar kita tetap sampai tujuan,
“Gangguan pernikahan itu di antaranya Finansial, PIL dan WIL, serta gangguang dari dalam keluarga tersebut, menikah di awali dengan rasa sayang, namun rasa sayang itu akan terbagi apabila sudah mempunyai keturunan, saling percaya satu sama lain, jangan pernah mempermainkan yang namanya pernikahan, saya ucapkan selamat datang kepada calon istri kedua mempelai di keluarga besar Polri, selamat menjadi anggota Bhayangkari “ jelas Kompol Yusak Agustinus Sooai,
Selanjutnya arahan dari Ibu Wakil Ketua Bhayangkari Cabang Gianyar Ny. Fara Yusak Sooai pada intinya sebagai berikut bahwa kegiatan ini sekaligus kami gunakan untuk bersilaturahmi, saya berharap para mempelai ini mengijinkan untuk ibu bhayangkarinya ikut kegiatan organisasi, saat ini mempelai baru memulai mengarungi perjalanan rumah tangga, agar di pelajari dan di pedomani terkait hal-hal apa saja yang boleh maupun tidak boleh di lakukan, jangan sampai ada permasalahan finansial, sosial maupun seksual, komunikasi adalah hal yang paling penting,
“ Jangan pernah gengsi untuk saling membantu, kerja sama antar kedua belah pihak, jaga komitmen kedua belah pihak, cintai kekurangan pasangan, saling menjaga satu sama lain untuk selamanya, menjadi istri seorang bhayangkara memang tidak mudah tetapi itu merupakan sebuah kebanggaan, pintar-pintar membagi waktu dalam menjalankan peran, jaga ikatan suci pernikahan, susah senang bersama dan tetap komunikasi” tutupnya.
( Ags )
