Mangupura , Surya Indonesia.net – Polres Badung terus mengintensifkan patroli siber jelang pelaksanaan Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang. Patroli siber digencarkan untuk mengantisipasi penyebaran hoaks (berita bohong,red) dan isu-isu provokatif berlatar belakang SARA (suku, agama, ras dan antargolongan) di media sosial.
Informasi yang dihimpun Satgas Humas dalam OMP Agung 2024, Selasa (22/10/24), langkah Polres Badung ini mencakup pemantauan media sosial secara intensif serta tindakan cepat untuk menurunkan konten yang berpotensi memicu ketegangan politik. Patroli ini dilakukan oleh gabungan dari personel Sihumas, Satuan Intelkam dan Satuan Reskrim Polres Badung yang seluruhnya tergabung dalam Satgas Operasi mantap Praja Agung 2024.
Ps. Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma selaku Kasatgas Humas dalam OMP Agung 2024, menjelaskan, bahwa patroli siber bertujuan mencegah penyebaran berita hoaks serta konten provokatif yang dapat memanaskan situasi politik di Bali. “Patroli Siber bertujuan untuk meminimalisir isu-isu provokatif berlatar belakang SARA, baik di masyarakat maupun di dunia maya, dengan mengutamakan langkah preemtif dan preventif. Dengan demikian, suhu politik menjelang Pilkada 2024 terutama saat ini tengah berlangsung tahap kampanye tetap sejuk, aman, dan damai,” ujar Ipda Sukarma seijin Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, SIK.
Hingga saat ini, kata Ipda Sukarma, hasil patroli siber di tahap Kampanye belum menemukan adanya berita hoaks maupun konten provokatif di media sosial. Hanya ada konten yang memperkenalkan para calon serta partai pendukung yang akan berlaga dalam Pilkada. “Diprediksi suhu politik akan meningkat dengan konten di media sosial disaat tahap kampanye ini, namun Polres Badung akan terus memantau media sosial, melakukan counter opini, dan mengambil tindakan jika menemukan konten provokatif atau hoaks,” tegasnya.
Sebagai Kasatgas Humas Ops Mantap Praja Agung-2024, dia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial dan tidak terpecah belah. “Gunakan media sosial dengan bijak dan pastikan kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. Jangan sampai perbedaan dukungan dalam Pilkada Serentak pada 27 November nanti memicu konflik di masyarakat,” ujar Ipda Sukarma.
( Ags )