Breaking News

OVERSTAY SETELAH PANDEMI, RUDENIM DENPASAR DEPORTASI PASUTRI WARGA NEGARA UKRAINA

Jumat, 13 September 2024 - 18:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Badung , Surya Indonesia.net – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali melalui Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar kembali menunjukkan ketegasannya dalam menegakkan peraturan keimigrasian dengan menangani kasus pasangan suami istri warga negara Ukraina, berinisial II (44) dan istrinya MN (40), yang terbukti melanggar izin tinggal (overstay) di Indonesia selama 1.256 hari.

Pasangan ini pertama kali datang ke Bali sekitar tujuh tahun lalu untuk berlibur, sebelumnya II bekerja di kapal di Singapura pada 2013 – 2014. II mengaku tujuan kedatangan terakhir ke Bali pada 5 Desember 2019 dengan visa kunjungan untuk menunggu panggilan kerja serta mencari peluang pekerjaan di luar negeri. Selama di Bali, mereka aktif dalam kegiatan sosial, membantu organisasi pecinta hewan, meski tanpa menerima bayaran dari kegiatan tersebut. II dan MN mengaku tinggal di sebuah rumah sewa di bilangan Pecatu – Badung, dan selama pandemi COVID-19, pemilik rumah mengizinkan mereka tinggal tanpa biaya. Mereka juga menghadapi kesulitan finansial setelah MN mengalami masalah kesehatan. Hal ini membuat mereka memilih untuk merawat beberapa anjing liar di sekitar tempat tinggalnya.

II mengakui bahwa izin tinggal kunjungannya, yang diberikan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai pada 24 Agustus 2020, seharusnya berakhir pada 14 Februari 2021. Namun, meski sadar izin tinggalnya telah habis, ia dan istrinya tetap tinggal di Indonesia, dengan dalih tidak ingin meninggalkan anjing-anjing yang mereka rawat serta keterbatasan uang untuk membayar denda overstay ditambah biaya tiket untuk kembali ke Ukraina. II juga menjelaskan bahwa ia menunggu panggilan pekerjaan dari perusahaan temannya di Malaysia, namun rencana tersebut terhenti karena pandemi COVID-19 yang membuatnya tidak bisa keluar Indonesia. Selama di Bali, pasangan ini bertahan hidup dengan bantuan keuangan dari teman-teman mereka di luar negeri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketika ditanya mengapa tidak segera melapor ke Imigrasi atau meninggalkan Indonesia sebelum izin tinggalnya habis, II mengaku takut dideportasi dan khawatir harus meninggalkan anjing-anjingnya dalam kondisi terlantar. Selain itu, kesulitan keuangan menjadi alasan utama mereka tetap tinggal di Indonesia meski telah melewati masa izin tinggal yang berlaku.

Pasangan ini terbukti melanggar Pasal 78 ayat (3) UU No. 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian, yang menyatakan bahwa Orang Asing pemegang Izin Tinggal yang telah berakhir masa berlakunya dan masih berada dalam Wilayah Indonesia lebih dari 60 (enam puluh) hari dari batas waktu Izin Tinggal dikenai Tindakan Administratif Keimigrasian berupa Deportasi dan Penangkalan.

Sebagai konsekuensinya, tindakan deportasi diberlakukan terhadap keduanya. Setelah menjalani pendetensian selama 48 hari di Rudenim Denpasar sejak 27 Juli 2024, pasangan ini akhirnya dideportasi pada 12 September 2024 melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Plh. Kepala Rudenim Denpasar, Gustaviano Napitupulu, menyampaikan bahwa deportasi ini adalah bagian dari komitmen Rudenim dalam menjaga kedaulatan Indonesia dan memastikan bahwa setiap pelanggaran terhadap aturan keimigrasian ditindak secara tegas. “Kami ingin menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang menjunjung tinggi aturan hukum, dan siapa pun yang melanggar izin tinggal akan menghadapi konsekuensi yang sesuai. Deportasi adalah upaya kami dalam menjaga ketertiban dan keamanan di wilayah Indonesia,” ujar Gustaviano.
Pihak Imigrasi Indonesia kembali mengingatkan kepada seluruh warga negara asing yang berada di Indonesia agar selalu mematuhi peraturan keimigrasian dan memastikan bahwa izin tinggal mereka selalu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Kami menghimbau seluruh warga negara asing untuk mematuhi peraturan yang berlaku di Indonesia. Kami akan terus melakukan pengawasan ketat dan menindak tegas setiap pelanggaran izin tinggal yang terjadi.,” ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Pramella Yunidar Pasaribu.

II dan MN juga diusulkan untuk dimasukkan ke dalam daftar penangkalan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi, sehingga mereka tidak dapat kembali ke Indonesia untuk jangka waktu tertentu.

( Ags )

Berita Terkait

Unik dan Berkelanjutan, Aston Sidoarjo Hadirkan Pohon Natal dari 2025 Bonggol Nanas
Warga Papua Mulai Berani Menolak Perusahaan Sawit
Menuju Tertib Administrasi, Kantor Pertanahan Gianyar Perkuat Sertipikasi Aset Pemda
Sinergi Kementrans-Kemenkop, Viva Yoga: Hadirnya Koperasi di Kawasan Transmigrasi Meningkatkan Aktivitas Ekonomi
Kasidokkes Polres Tabanan Hadiri Penutupan Penggalangan Donasi PPKI Cabang Tabanan Tahun 2025
Polda Bali Gelar Sidang Terbuka Penentuan Kelulusan Akhir Bintara Brimob Polri TA 2026
Tinjau Pengamanan Nataru di Stasiun Pasar Senen, Kapolri Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana
Polda Bali Gelar Sosialisasi DIPA TA 2026 dan Penandatanganan Pakta Integritas Satker

Berita Terkait

Rabu, 24 Desember 2025 - 06:57 WIB

Unik dan Berkelanjutan, Aston Sidoarjo Hadirkan Pohon Natal dari 2025 Bonggol Nanas

Rabu, 24 Desember 2025 - 06:42 WIB

Warga Papua Mulai Berani Menolak Perusahaan Sawit

Selasa, 23 Desember 2025 - 19:20 WIB

Menuju Tertib Administrasi, Kantor Pertanahan Gianyar Perkuat Sertipikasi Aset Pemda

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:22 WIB

Kasidokkes Polres Tabanan Hadiri Penutupan Penggalangan Donasi PPKI Cabang Tabanan Tahun 2025

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:19 WIB

Polda Bali Gelar Sidang Terbuka Penentuan Kelulusan Akhir Bintara Brimob Polri TA 2026

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:17 WIB

Tinjau Pengamanan Nataru di Stasiun Pasar Senen, Kapolri Ingatkan Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:14 WIB

Polda Bali Gelar Sosialisasi DIPA TA 2026 dan Penandatanganan Pakta Integritas Satker

Selasa, 23 Desember 2025 - 18:11 WIB

Truk Bermuatan Semen Gagal Nanjak dan Terguling di Tanjakan Goa Gong Jimbaran

Berita Terbaru

Serba-Serbi

Warga Papua Mulai Berani Menolak Perusahaan Sawit

Rabu, 24 Des 2025 - 06:42 WIB