Bripka Pande Made Ari Sudewa Bangun Monumen Garuda Wisnu Kencana di Afrika Tengah

Bripka Pande Made Ari Sudewa Bangun Monumen Garuda Wisnu Kencana di Afrika Tengah

Serba-Serbi250 Dilihat

Bali , Surya Indonesia.net – Bripka Pande Made Ari Sudewa Bangun Monumen Garuda Wisnu Kencana di Afrika Tengah Menjadi pasukan perdamaian PBB merupakan suatu kehormatan dan kebanggaaan yang luar biasa bagi personel korps baju coklat.

Keberhasilan misi menjadi harga mati yang harus diperjuangkan demi menjaga nama baik dan harga diri bangsa Indonesia di dunia.

Personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Bali, Bripka Pande Made Ari Sudewa adalah satu dari 140 personel Polri yang tergabung dalam Kontingen Garuda Bhayangkara (Garbha) Satgas FPU 5 MINUSCA untuk memelihara perdamaian di Bangui, Afrika Tengah.

Siapa sangka dibalik wajah sangar bersenjata laras panjang dengan baret biru di kepala, ada darah seni mengalir dalam diri Bripka Pande.

Mengetahui anggotanya memiliki bakat seni, Kasatgas FPU 5 Minusca, Kombes Pol. Sofyan Arief, S.I.K. berdiskusi untuk membuat sebuah karya yang bisa dikenang sepanjang masa.

Saat itulah terinspirasi dan disepakati untuk membangun Monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK) di depan Garuda Camp agar masyarakat yang melintas atau bertamu dapat dengan mudah melihat keindahan GWK ini.

Bripka Pande menjelaskan, perencanaan pembangunan monumen GWK di Garuda Camp mengikuti arahan dan petunjuk dari Kasatgas, mulai dari bentuk dan detail patung. Ia juga berkonsultasi dengan orang tua dan kakaknya di Bali yang merupakan seorang seniman.

“Mulai pengerjaannya, tepat pada tanggal 28 Mei 2024. Karena terkejar waktu, proses pembangunan dibantu oleh teman-teman yang lain dan sistem kerja full time,” kata Bripka Pande saat dihubungi via WhatsApp, Rabu (4/9/2024).

“Apabila campuran bahan sudah kita buat, tidak kita selesaikan dengan mengukir maka campuran itu akan mengeras sehingga tidak bisa digunakan lagi, sehingga ada masanya bekerja sampai larut malam. Faktor cuaca yang sulit diperidiksi menjadi kendala utama buat kami,” sambungnya.

Suami dari Ni luh Gede Putri Wandriani ini mengaku senang dan bangga, karena pengerjaan monumen GWK setinggi 8 meter di depan Garuda Camp Afrika Tengah selesai tepat waktu.

“Semoga dengan dibagunnya monumen ini dapat memberikan dampak positif untuk institusi Polri dan tentunya dapat memberikan pesan perdamaian di tanah Afrika. Kami perkenalkan seni dan budaya Indonesia khususnya Bali untuk dunia. Wonderfull Indonesia,” ujarnya.

Sementara Kasatgas FPU 5 Minusca, Kombes Pol. Sofyan Arief, S.I.K. mengatakan, tujuan pembangunan monumen GWK di Garuda Camp adalah untuk mengabadikan keberadaan Satgas FPU 5 Minusca di Republik Afrika Tengah. Kemudian, untuk memperkenalkan salah satu icon Indonesia kepada dunia internasional.

Menurutnya, monumen GWK melambangkan dua hal. Pertama, garuda itu sendiri melambangkan Polri sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB (peacekeeper)
yang bertugas dalam misi memelihara perdamaian di Afrika Tengah. Kedua, burung garuda terbang membawa Dewa Wisnu ini adalah sebagai lamabang perdamaian.

“Jadi ini adalah perwujudan peacekeeper dengan membawa perdamaian yang kita laksanakan selama setahun penuh di Republik Afrika Tengah,” jelasnya.

Perwira melati tiga di pundak ini menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada Bripka Pande Made Made Ari Sudewa.

“Arsitek dari monumen GWK ini adalah Bripka Pande Made Ari Sudewa, personel mekanik FPU 5 Minusca dari Polda Bali. Selain anggota Polri, beliau adalah seniman yang sangat berbakat,” ucapnya.

Ia menceritakan secara detail bagaimana proses pembuatan monumen GWK. Dimana Bripka Pande mengawali pengerjaannya dengan dengan cara sangat sederhana. Hanya bermodalkan selembar kertas dan pensil, yang langsung diwujudkan dalam bentuk karya di lapangan, tanpa ada hitungan yang rumit, tapi tetap dengan presisi, proporsi dan detail yang mengagumkan.

Setiap hari, saat baru saja selesai Sholat subuh, Bripka Pande sudah mulai bekerja, hingga terkadang sampai tengah malam. Bahkan seringkali makan pun di lokasi pembangunan dengan atap terpal dan tanpa pernah mengeluh. Pribadinya sangat sederhana, selalu siap membantu sesama teman, sedikit bicara dan banyak berkarya.

“Dengan tangan dinginnya, salah satu icon budaya Indonesia berdiri tegak di atas tanah Afrika, sebagai manifestasi tekad dari para peacekeeper Polri sebagai duta Garuda Indonesia membawa semangat perdamaian ke seluruh dunia,” tegas Kombes Pol. Sofyan Arief, S.I.K.

( Ags )