Polres Karangasem Ikuti Ceramah Pencegahan Radikalisme dan LGBT

Polres Karangasem Ikuti Ceramah Pencegahan Radikalisme dan LGBT

Serba-Serbi144 Dilihat

Karangasem , Surya Indonesia.net – Sebanyak 24 personel Polres Karangasem, yang dipimpin oleh Kabag SDM Kompol Made Mustiada, S.H., mengikuti ceramah tentang pencegahan radikalisme, intoleransi, dan penyimpangan orientasi seksual (LGBT) melalui Zoom Meeting pada Selasa (13/8/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kewaspadaan personel dalam menghadapi tantangan tersebut.

Ceramah yang dipimpin oleh Karo SDM Polda Bali, Kombes Pol Tri Bisono Soemiharso, S.I.K., M.H., menghadirkan sejumlah narasumber ahli di bidangnya. Salah satunya, Prof. Dr. I.K. Rai Setyabudi, S.H., M.S., yang menekankan pentingnya tindakan tegas terhadap tindak pidana terorisme serta upaya pencegahan melalui pemahaman konflik dan dukungan terhadap perdamaian.

Narasumber lain, Gede Indra Pramana, S.IP., M.A., menyoroti peran Pancasila sebagai landasan hukum dan moral bangsa. Beliau mengingatkan akan tantangan era kontemporer seperti globalisasi, radikalisme, dan krisis moral yang menuntut peran aktif kepolisian dalam menegakkan hukum dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Sementara itu, dr. Made Oka Negara memberikan pemahaman mengenai orientasi seksual dan pentingnya pendidikan seks sejak dini untuk mencegah permasalahan LGBT. Beliau juga menekankan bahwa LGBT merupakan realita yang perlu dihadapi dengan pemahaman dan upaya penanggulangan yang tepat.

Narasumber I Gusti Agung Ayu Dike Widhia Astuti, S.H., M.H., membahas pentingnya penguatan karakter bangsa sebagai upaya mitigasi terhadap berbagai tantangan seperti nasionalisme yang memudar, krisis moral, dan primordialisme.

Terakhir, Andreas Noak memaparkan tentang permasalahan dasar negara yang lahir dari proses dekolonisasi dan pentingnya wawasan kebangsaan bagi setiap warga negara.

Kegiatan ceramah ini untuk memberikan pemahaman kepada personel Polres Karangasem mengenai ancaman radikalisme, intoleransi, dan LGBT. Dengan bekal pengetahuan yang diperoleh, diharapkan personel dapat lebih siap dalam menjalankan tugasnya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta mencegah penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila.

( Ags )