RITUAL LANCAR REJEKI DI SANGGAH KEMULAN ATAU DI KAMAR SUCI.

RITUAL LANCAR REJEKI DI SANGGAH KEMULAN ATAU DI KAMAR SUCI.

Budaya245 Dilihat

Bali , Surya Indonesia.net – Rotual Rezeki  Lancar di sanggah Kemulan atau Di kamar suci Ini adalah petunjuk dari tetua yg diberikan kepada saya sebagai faktor penambah kelancaran rejeki. Faktor kelancaran rejeki yang lain adalah memiliki karma baik, sikap mental yg positif, kerja yg sungguh, dll.Sayapun juga mulai mempraktekkannya…

Adapun ritualnya adalah: tetaplah sembahyang setiap hari di sanggah Kemulan, dan saat anda sembahyang haturkan dua persembahan misalnya dua buah canang sari, yang masing masing dihaturkan : satu canang sari dihaturkan pada Hyang Siwa Guru (Brahma Wisnu Siwa di Rong Telu) dan satunya lagi dihaturkan pada Hyang Pitra (para Leluhur di Rong Dua).

Masing masing dari kedua canang tersebut boleh diisi sebuah biskuit (jajan atau buah, dll), dan juga masing masing diisi uang 1000 rupiah atau lebih seikhlasnya (sebaiknya pakai uang logam coin agar tidak diterbangkan angin). Setelah kedua persembahan tersebut siap, percikkan diri sendiri dan kedua persembahan tersebut dg air suci tirta pelukatan… Lalu sembahyang seperti biasa… Setelah selesai sembahyang biarkanlah kedua persembahan tersebut pada tempatnya… Nantinya pada saat ngelungsur (mengambil) kedua persembahan tersebut, UANG di kedua persembahan tersebut jangan ikut diambil, tapi kumpulkan uang tersebut di suatu wadah /tempat khusus…. Begitulah terus sembahyang setiap hari… Begitulah uang dari persembahan tersebut dikumpulkan setiap hari di suatu wadah…

Setelah berhari hari sembahyang dan uang terkumpul banyak misalnya setelah 15 hari, sumbangkanlah semua uang tersebut kepada orang yg membutuhkan… Begitulah seterusnya…

Bagi yang sanggah kemulannya hanya ada Rong Telu saja (tidak ada Rong Dua), Rong Tengah adalah linggih Hyang Siwa Guru (Brahma Wisnu Siwa), dan kedua Rong luar (kiri dan kanan) adalah linggih Hyang Pitara (Leluhur).

Ada kalanya misalnya saudara saudara Hindu kita di luar Bali hanya ada linnggih Padmasana saja atau kamar suci saja… Konsep ritualnya tetap sama, bikin dan haturkan dua persembahan sederhana, satu untuk Ishta Dewa (Tuhan/ manifestasi Tuhan pujaan) yg dipuja, dan satu lagi persembahan untuk para Leluhur… Kedua persembahan tersebut diisi sekedar makanan dan uang persembahan seikhlasnya… Dan proses selanjutnya adalah sama seperti yg dijelaskan di atas. ( Red )