Jakarta, Suryaindonesia.net – Muncul sebagai calon kandidat unggulan Pilkada Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) 2024 Nikson Nababan siap membangun Sumatera Utara. Hal ini disampaikan saat bertatap muka dengan kelompok masyarakat di dua lokasi di Jakarta, Rabu (19/6).
Hadir sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Seminar bertema “Sumut Butuh Pemimpin Bersih dan Tegas”, yang digelar di Media Center PGI Jakarta Pusat itu, Nikson Nababan kembali mengingatkan bahwa kepemimpinan adalah pengabdian. Seorang pemimpin sejatinya adalah pelayan bagi rakyat. Ketulusan hati seorang pemimpin untuk melayani rakyat tentunya akan memunculkan keberanian dalam memperjuangkan nasib rakyatnya.
“Selama 10 tahun saya memimpin Tapanuli Utara, demi memperjuangkan nasib rakyat, demi memperjuangkan kebenaran, saya tidak akan mundur !” tegasnya.
Terwujudnya kesejahteraan masyarakat Tapanuli Utara menjadi tujuan pengabdian mantan Bupati Tapanuli Utara itu. Pertumbuhan ekonomi masyarakat dan kesenjangan sosial yang semakin kecil menjadi panduannya dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. Singkatnya, kemiskinan yang berkurang dan kegiatan ekonomi masyarakat Tapanuli Utara yang terus berkembang mendorong Nikson Nababan untuk terus menapaki jalan pengabdiannya.
“Saya siap menang dan kalah. Namun memperjuangkan nasib rakyat adalah hal yang lebih penting. Bangsa ini butuh pemimpin yang percaya diri. Tidak takut intimidasi. Tidak takut tidak dapat jabatan,” tutur mantan Bupati peraih Laporan Keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terbanyak di Sumatera Utara itu.
Sebagai penutup ulasannya, Nikson Nababan mengajak semua elemen masyarakat agar mendorong pemimpin yang bersih dan tetap tegar dalam membela kepentingan masyarakat.
Pada kesempatan berikutnya, Nikson Nababan membawakan opening speech yang menyoroti soal nasionalisme dan pluralisme dalam acara Seminar Nasional yang digelar oleh DPD GAMKI DKI Jakarta, bertempat di Grha William Soeryadjaya, Kampus Universitas Kristen Indonesia, Cawang Jakarta Timur.
“Kalau di Tapanuli Utara, saya pegang betul pluralisme. Saya tidak pernah membedakan ini gereja kecil, ini gereja besar. Ini muslim, ini Budha. Saya tidak pernah membedakan. Saya bantu semua. Bahkan di tahun 2022, ada wihara yang kita bangun,” kata Nikson.
Nilai-nilai Pancasila dan prinsip Bhineka Tunggal Ika menjadi pedoman penting Nikson Nababan dalam menata sendi kehidupan masyarakat Tapanuli Utara selama pengabdiannya sebagai seorang Bupati. Dia juga memberikan motivasi bagi para mahasiswa dan pemuda akan pentingnya menumbuh-kembangkan rasa nasionalisme yang saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Nikson Nababan juga berpesan agar generasi muda tetap mengedepankan pendidikan sebagai modal untuk kelanjutan pengabdian di tengah masyarakat.
Hadir di tengah acara itu relawan pendukung Nikson Nababan yang tergabung dalam organisasi Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN). Apa yang disampaikan oleh Nikson Nababan dinilai penting bagi anak-anak muda yang memang terpanggil untuk mengabdi bagi kemajuan masyarakat.
“Apa yang disampaikan Bang Nikson Nababan tentunya bisa mendorong generasi muda untuk mengabdi bagi kemajuan masyarakat. Nilai-nilai Pancasila, prinsip Bhineka Tunggal Ika dan pluralisme harus tercermin dari sikap dan prilaku keseharian kita, bukan sekedar menjadi wacana. Saya pikir beliau berbicara soal keteladanan yang dihadirkan lewat sikap dan prilaku kita. Karena kepemimpinan tidak lepas dari soal keteladanan. Menjadi contoh di tengah masyarakat,” ujar Sekjen Sarinah GPMN Liza Koemala.