TANGGAPAN RELAWAN PUAN TERHADAP STATEMENT GPMN YANG MENDESAK SEKJEN PDI PERJUANGAN MUNDUR

TANGGAPAN RELAWAN PUAN TERHADAP STATEMENT GPMN YANG MENDESAK SEKJEN PDI PERJUANGAN MUNDUR

Politik160 Dilihat

Jakarta, Surya Indonesia.net –  Statement ketua umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) yang mengatasnamakan relawan Puan Maharani yang mendesak Hasto Kristiyanto mundur dari jabatannya sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) di PDI Perjuangan dianggap over acting dan pemecah belah.

Ketua Umum Sobat Puan Indonesia (Sopanesia) Butet Tiurma mengatakan, menolak keras atas statement tersebut dan tidak mempresentasikan relawan Puan secara keseluruhan karena dilakukan atas inisiatif pribadi dan bernuansa pemecah belah.

“Gelagat itu pernah saya rasakan saat masih bersama organ tersebut, bahwa ada masalah dengan karakter, mental dan pikiran ketum GPMN oleh karenanya saya dan teman-teman lain mundur lalu membuat relawan puan yang baru.”

Dijelaskan Tiurma,
tidak sepatutnya relawan masuk keranah internal partai dengan meminta Sekretaris Jenderal PDIP mundur dari jabatannya. Saat ini yang perlu kita lakukan adalah memantau jalannya proses hukum yang sedang berlangsung hingga tuntas.

“KTA PDIP aja gak punya. Kepentingannya apa? malah menjadi presenden buruk bagi relawan Puan lainnya termasuk buat anggota GPMN sendiri yg masih ada. Adu domba itu namanya antara relawan Puan dengan pendukung Mas Hasto. Jadi Kalo ketum GPMN mau populer masih banyak segmen isu lainnya.”

Sementara itu, Ketua Harian Gerakan Nasionalis Perjuangan Nusantara Garis apuan Erwin Effendi menyatakan apa yang dilakukan Sekjen PDIP dalam menyuarakan kebenaran atas kondisi demokrasi di negara ini patut dijadikan teladan.

“Itu hak sebagai warga negara. Suara lantang dan keras terkadang menjadi sebuah pilihan dalam mengkritisi meski mengandung konsekuensi. Sehingga setiap orang akan terlihat konsistensi dalam berjuang. Itulah watak kesatria. Berani berbuat berani bertanggungjawab. Bisa Jadi contoh. Namanya berjuang gak selalu enak.”

Erwin menangkis bahwa tidak ada sangkut pautnya permasalahan hukum sekjen PDIP dengan masalah Pilkada.

“DPP PDIP telah menunjuk Adian Napitupulu sebagai Ketua Tim Pemenangan Pemilihan Kepala Daerah 2024 lengkap dengan strukturnya apalagi kita tidak meragukan Bung Adian sebagai komandan tempur lapangan. Disisi lain, lagian Mas Hasto baru diperiksa belum tentu bersalah. Kalo dilihat dengan seksama ini soal sandera sanderaan dalam politik. Biasa itu.’

Menurut Erwin, kalopun ada pihak-pihak yang mengaitkan masalah hukum dengan suksesi pilkada dengan membangun citra buruk justru akan memompa semangat membara simpatisan, anggota dan kader PDIP.

“Analoginya kaya Per semakin ditekan akan semakin melambung. Yang tadinya banteng lagi tidur akan bangun dan mengamuk kalo kandangnya dibakar.” tandasnya. ( Irda )