Bertatap Muka Langsung Dengan Warga, Relawan Ganjar – Mahfud Paparkan Program Pembangunan Ekonomi Nasional Capres – Cawapres

Bertatap Muka Langsung Dengan Warga, Relawan Ganjar - Mahfud Paparkan Program Pembangunan Ekonomi Nasional Capres - Cawapres

Politik175 Dilihat

Jakarta, Surya Indonesia.net – Bertatap Muka Langsung Dengan Warga, Relawan Ganjar – Mahfud Paparkan Program Pembangunan Ekonomi Nasional Capres – Cawapres Program pembangunan ekonomi nasional yang ditawarkan pasangan Capres dan Cawapres menjadi salah satu tema yang menarik untuk dibahas dalam kegiatan Kampanye Terbuka. Dalam kegiatan tatap muka yang diramu lewat acara diskusi interaktif itu, relawan Ganjar – Mahfud yang tergabung dalam Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN), para narasumber memberikan paparannya seputar program pembangunan ekonomi nasional yang ditawarkan oleh pasangan dengan nomor urut 3 ini, dengan tema “Solusi Pembangunan Ekonomi Nasional Capres Dan Cawapres”.

“Pembangunan ekonomi nasional yang ditawarkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud salah satunya difokuskan untuk pengembangan bisnis pelaku UMKM,” tandas Afrizal, seorang pelaku UMKM uang juga menjadi salah satu narasumber acara diskusi yang digelar di Tador Coffee, di bilangan jalan Pasar Minggu Raya, Kamis sore (21/12).

Afrizal membeberkan pengalamannya sebagai pelaku UMKM yang tentunya berhadapan dengan berbagai kendala yang umumnya dialami oleh banyak pelaku UMKM di tanah air.

“Pinjaman modal dan bagaimana produk kita bisa laku dipasaran jadi tantangan yang selalu muncul. Saya sendiri yang menjual biji kopi yang berasal dari beberapa daerah di tanah air harus terus memutar otak untuk menjaga perputaran modal dan mempertahankan pangsa pasar yang semakin lama semakin sengit persaingannya,” tambah Afrizal.

Program ekonomi terkait pemberdayaan sektor UMKM yang ditawarkan pasangan Ganjar – Mahfud menurutnya bisa menumbuh-kembangkan bisnis UMKM tanah air. Afrizal menyebutkan program Ekonomi Kreatif, Pelatihan Digital dan Pemasaran Produk dan akses pinjaman kredit perbankan yang ditawarkan kedua pasangan Capres – Cawapres ini tentunya harus disambut secara positif oleh para pelaku UMKM di tanah air, serta aktif melibatkan diri dalam program-program tersebut.

Kegiatan diskusi yang dihadiri oleh puluhan warga Pasar Minggu itu tentunya memberikan informasi penting bagi peserta diskusi yang didominasi oleh para ibu-ibu yang beberapa diantaranya adalah pelaku usaha mikro sendiri.

“Ibu-ibu jadi tahu ya kalau Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga sudah memiliki program yang bisa membantu pelaku usaha kecil. Buat yang punya niat untuk membuka usaha tentunya akan diberikan kemudahan juga. Jadi kita semua semakin paham arah pembangunan ekonomi nasional yang akan dijalankan oleh Pak Ganjar dan Pak Mahfud,” jelas Rahmat Hidayat, pengurus DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jakarta Selatan yang menjadi moderator dalam kegiatan diskusi itu.

Rahmat Hidayat membenarkan masalah yang dibeberkan oleh pembicara pertama tadi karena dirinya juga seorang pelaku usaha kecil. Rahmat mengajak semua peserta, khususnya para pelaku usaha kecil, untuk mendukung program yang ditawarkan kedua pasangan Capres dan Cawapres itu karena dia yakin kuatnya ekonomi rakyat akan menopang pertumbuhan ekonomi nasional dalam skala yang lebih luas.

Sekjen GPMN Denny Lihiang yang tampil sebagai pembicara kedua menyajikan program-program pembangunan ekonomi nasional lainnya yang ditawarkan pasangan Ganjar – Mahfud.

“Visi Indonesia Unggul yang didengungkan oleh pasangan Ganjar – Mahfud dapat terwujud karena kita punya semua. Dari pasokan bahan mentah, sumber daya manusia, sampai pasar yang besar ada disini,” sambung Denny Lihiang.

Program ekonomi berdikari berbasis pengetahuan dan memiliki nilai tambah yang ditawarkan pasangan Ganjar – Mahfud tidak lain adalah misi yang akan dijalankan oleh kedua pasangan ini dalam rangka mewujudkan visi Indonesia Unggul, gerak cepat menuju negara maritim yang adil dan lestari.

“Pak Ganjar dan Pak Mahfud paham betul kalau laut kita punya banyak potensi yang bisa dikelola untuk kesejahteraan rakyat dan pembangunan ekonomi nasional. Kita ini negara maritim terbesar di dunia. Wilayah kita ini 60% merupakan laut. Artinya pembangunan ekonomi nasional kita harus juga difokuskan pada pembangunan di sektor maritim. Laut kita kaya akan sumber daya. Saya pikir hanya Pak Ganjar dan Pak Mahfud yang paham soal kondisi geografis bangsa ini dan mampu memanfaatkan kondisi geografis kita menjadi sebuah keuntungan, berkah bagi bangsa ini.”

Denny Lihiang mengulas soal konsep Ekonomi Hijau dan Biru yang berorientasi kepada pembangunan ekonomi nasional yang ramah lingkungan dan ekonomi yang memanfaatkan laut secara optimal. Konsep Ekonomi Hijau dan Biru ini didasari oleh semangat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, namun juga tetap menjaga kelestarian lingkungan agar kegiatan pembangunan ekonomi dapat diselenggarakan secara berkelanjutan.

“Gerak cepat menuju negara maritim yang adil dan lestari. Artinya pembangunan di sektor kelautan harus digiatkan karena laut kita punya banyak potensi. Pembangunan ekonomi nasional juga harus menjaga kelestarian lingkungan supaya kegiatannya dapat terus berlanjut sampai generasi yang akan datang. Kita manfaatkan sumber daya kita seoptimal mungkin, kita jaga kelestarian alam kita. Semuanya ini tentu memerlukan partisipasi aktif dari segala lapisan masyarakat. Kita dukung program ini dan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan kita,” tambah Denny Lihiang.

Target pertumbuhan ekonomi sebesar 7%, 17 juta lapangan kerja baru, Desa – Kota tumbuh bersama dan UMKM yang mampu menguasai pasar dalam negeri dan luar negeri adalah indikator yang memperkuat visi Indonesia Unggul. Denny yakin program-program pembangunan ekonomi nasional pasangan Ganjar – Mahfud dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

“Desa yang tumbuh menopang pembangunan ekonomi di perkotaan, penguasaan teknologi dan pengetahuan yang seiring perkembangan jaman bisa membuat kita menjadi bangsa yang kuat dan unggul. Tentunya ini harus didasari oleh kepastian hukum dan peningkatan sumber daya manusia yang lebih berkualitas lewat pembangunan di sektor pendidikan,” kata Denny Lihiang.

 

(*Tim Media Center GPMN*)