Denpasar , Surya Indonesia.net – Polda Bali kembali melaksanakan kegiatan minggu kasih yang bertempat di yayasan Sintesia Animalia Iindonesia Denpasar pada Minggu (13/08/2023).
Acara ini dibuka oleh Dirbinmas Polda Bali dalam hal ini yang di wakili oleh Kasubdit Binpolmas Dit Binmas Polda Bali
AKBP Ida BagusWedana Jati S.H., M.H.
Yang di dampingi oleh Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Bali AKBP I Ketut Eka Jaya, S.Sos., M.H.
Adapun penyampaian pesan kamtibmas yang di berikan kepada komunitas pecinta hewan dan sosialisasi tentang undang undang peternakan dan kesehatan hewan dan sosialisasi tentang media sosial dan call senter Polri oleh Kasubbit Penmas Bid Humas Polda Bali.
Maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan minggu kasih ini guna mehmpererat hubungan polri dengan masyarakat melalui sosialisasi tentang peternakan, kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan dengan para pecinta hewan agar lebih melihat bahwa hewan tersebut adalah ciptaan Tuhan yang juga kita harus jaga dengan baik.
Seiring berjalannya acara sesi tanya jawab pum dilakukan, salah satu dari masyarakat bertanya terkait dimana Masyarakat bisa melaporkan jika ada kejadian tentang kekerasan hewan
Menanggapi hal ini Kasubdit Binpolmas Dit Binmas Polda Bali AKBP Ida BagusWedana Jati S.H., M.H. memberi pengarahan terhadap masyarakat terkait dimana melapor jika terjadi hal yang dimkasud.
“Laporan tersebut bisa di laporkan di Polda yaitu di direktorat kriminal khusus dan nantinya bisa didiskusikan lebih dalam, untuk melakukan tindakan-tindakan hukum selanjutnya” Ucapnya.
Adapun perntanyaan lainnya yang di berikan terkait Bagaimana jika kita meminta tolong kepada Polisi secara spontan jika menemukan adanya kekerasan hewan di lingkungan tempat tinggal kita
Menanggapi hal tersebut Kasubdit Binpolmas Dit Binmas Polda Bali memerintahkan masyarakat menghubungi call senter 110 dan akan langsung terhubung kepada pihak kepolisian dan akan ada respon dari pihak kepolisian kepada masyarakat yang melaporkan kejadian tersebut.
Pertanyaan terakhir yang di berikan terkait bagaimana pembuktian bahwa jika hewan itu adalah korban kekerasan contohnya adalah anjing mati di racun
Kembali dijelaskan bahwa “semuanya butuh penelitian lbh dalam dan semua ada mekanismenya, itu ada beberapa cara, ada yang memang karena pelanggaran hukum karena memang sengaja melakukan kekerasan atau karenan ada unsur unsur dan tujuan tertentu contohnya seperti penyembelihan hewan, tentunya menggunakan mekanisme yang benar dengan tujuan upacara agama atau konsumsi publik”ucapnya.
“Adapun misalnya hewan yang mengalami serangan rabies ( anjing gila ) itu memang harus di eleminasi sebab membahayakan tidak hanya kepada manusia tapi juga kepada hewan lain, dan dalam hal penegkan hukum pun suatu kasus atau perkara harus ada saksi , pelaku, korban dan alat bukti yang cukup untuk bisa di tindak lanjuti, dan undang undang yang berlaku saat ini akan terus di dalami oleh pihak Kepolisian dengan merangkul instansi instansi terkait untuk tindak lanjutnya, “tegasnya.( Ag )