Jakarta, Surya Indonesia – Pengamat Kebijakan Publik dari UIN Alauddin Makassar, Jalaluddin aku memberikan sanjungan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait investasi ke Indonesia Timur. Sudah menjadi rahasia umum bila Indonesia Timur sejak dulu jarang diperhatikan. Padahal, sumber kekayaan Tanah Air sebagian besar terletak di sana.
Hal tersebut kini menjadi sorotan Jokowi dengan mencoba melakukan investasi berupa pemerataan infrastruktur dari wilayah barat ke timur.
Dengan meratanya pembangunan infrastruktur, Indonesia Timur mulai dilirik oleh investor, baik domestik maupun asing. “Pada dasarnya investasi yang diberikan ke wilayah timur itu niatnya baik dan positif. Paling tidak telah timbul kesadaran ekualitas dari pemerintah saat ini terhadap Barat dan Timur yang dulu sangat mustahil didapatkan,” kata Jalaluddin B dari rilis yang diterima, Minggu (4/12).
Dikatakan akademisi UIN Alauddin Makassar itu, niat baik Pemerintah dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia perlu diapresiasi, meski baru dimulai sekarang. Namun, Jalaluddin B berharap sistem pemerataan dan pembangunan infrastruktur harus berkeadilan, yakni dinikmati oleh masyarakat kelas bawah juga.
“Saya melihat niat dan upaya untuk meratakan pembangunan itu perlu diapresiasi walaupun dirasa sangat telat. Namun, perlu diingat prinsip pembangunan itu adalah mengubah sudut pandang si miskin, agar bisa bergerak seperti si kaya dan pada akhirnya memiliki kesempatan yang sama untuk memeroleh kesejahteraan yang sama,” ujarnya.
Jalaluddin B menilai pemerataan infrastruktur ini terus ditingkat lagi karena sebagian wilayah timur belum tersentuh pembangunan. Namun, keberpihakan dan perhatian Pemerintah tidak semata-mata pada infrastruktur penunjang ekonomi masyarakat atas, tetapi juga bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
“Saya melihat apa yang sudah dilakukan pemerintah perlu ditingkatkan. Jika tidak, bisa dipertahankan tapi sekali lagi kebijakan itu harus sensitif terhadap kepentingan rakyat kecil bukan semata orang elite,” ucapnya.
Salah satu contoh keberpihakan kepada masyarakat ekonomi atas atas adalah jalan tol, di mana hal tersebut sebagian besar dinikmati oleh para pemilik mobil.
Untuk itu, keberpihakan pemerintah harus ditunjukkan dengan memberikan fasilitas bagi masyarakat kecil berjualan di area jalan tol, bukan sepenuhnya kepada pebisnis besar seperti Indomaret dan Alfamart.
“Misalnya jalan tol, umumnya kan itu digunakan untuk mereka yang punya kemampuan ekonomi ke atas. Saya kira pemerintah perlu menghidupkan ekonomi. Menghidupkan ekonomi kecil,” jelasnya.
Terkait dengan tingginya pertumbuhan investasi di luar pulau Jawa, Jalaluddin berharap hasil dari investasi tersebut ikut dinikmati oleh masyarakat kecil, bukan sekadar menguntungkan investor dan pihak-pihak tertentu.